Beranda Batubara Lahan Bermasalah, Nusantara Termal Coal Tak Bisa Ngebor

Lahan Bermasalah, Nusantara Termal Coal Tak Bisa Ngebor

Jakarta-TAMBANG. PT Nusantara Termal Coal (TMC) belum berhasil menyelesaikan permasalahan lahan, sehingga belum dapat melakukan pemboran eksplorasi pada bulan April 2015 lalu. Padahal, anak usaha PT Permata Prima Sakti, Tbk (TKGA) ini semula menganggarkan Rp44 juta untuk pengeboran di lokasi Pit 421 Blok Barat, yang terletak di Muaro Bungo, Jambi tersebut.

 

Dalam laporan eksplorasi bulanan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Senin (11/5), disebutkan permasalahan lahan yang menjadi lokasi titik pemboran masih menjadi penghambat kemajuan kegiatan eksplorasi. Sehingga, kegiatan pemboran terpaksa ditunda sementara sampai waktu yang belum ditentukan.

 

Selama bulan April, kegiatan ekspolorasi yang dilakukan Nusantara Thermal Coal hanyalah pengawasan Pit 418 di Blok Timur. Kegiatan itu dikerjakan secara internal oleh Departemen Eksplorasi perusahaan sendiri.

 

“Hanya memonitor paparan batu bara dan mencatat kedudukan (strike/dip) dari batu bara, dan dikorelasikan dengan model geologi yang berdasarkan hasil kegiatan pemboran yang telah dilakukan pada daerah tersebut,” laporan tersebut membeberkan.

 

Sementara untuk anak usaha Permata Resources yang lain, yaitu PT Riau Bara Harum (RBH), bahkan tidak ada aktivitas eksplorasi yang terealisasi. Padahan, semula perusahaan telah menganggarkan lebih dari Rp 209 juta untuk biaya eksplorasi April 2015.

 

Rencana pengeboran eksplorasi di Blok Ringin, yang terletak di Indragiri Hulu, Riau tak bisa dilaksanakan, karena PT Andalan Tangguh Mandiri sebagai kontraktor pemboran tidak beroperasi.

 

Selain itu, kegiatan eksplorasi monitoring di Blok Siambul tidak dilakukan sesuai rencana. Alasan yang diungkapkan adalah karena tak ada aktivitas dan kemajuan proses penambangan.