Jakarta, TAMBANG – Lapindo Brantas Inc mengantongi izin perpanjangan lagi. Rencananya, dalam waktu dekat ini, Lapindo akan melakukan pengeboran sekitar 5-6 sumur minyak dan gas di Blok Brantas, Sidoarjo, Jawa Timur.
“Kita ke depan itu kalau sumur tahun ini saja banyak sih ada 4-5 (sumur). Mungkin sekitar 5 sumur kami lakukan di 2018-2019,” ungkap Presiden Direktur Lapindo Brantas, Faruq Adi Nugroho sesuai penandatangan kontrak perpanjangan di Kementerian ESDM, Jumat (3/8).
Faruq menangkis terkait adanya resistensi masyarakat Sidoarjo, termasuk juga warga Kecamatan Porong yang terdampak langsung dengan semburan lumpur. Sebagaimana diketahui, nama Lapindo identik dengan peristiwa semburan lumpur panas akibat pengeboran yang terjadi pada Mei 2006 silam.
“Hampir tidak ada kendala, teknis dan sosial. Masyarakat Sidoarjo sangat mendukung,” ujar Faruq
Faruq mengaku pihaknya sudah melakukan pembahasan teknis soal kasus tersebut. Pihaknya juga sudah melakukan pemberdayaan kepada masyarakat, baik dari sisi pendidikan, keagamaan, dan olahraga.
Asal tahu saja, hingga saat ini, Lapindo masih menanggung tunggakan untuk mengganti kerugian akibat semburan lumpur panas. Lapindo berkewajiban membayar tunggakan kepada pemerintah, karena pemerintah yang menalangi tanggungan tersebut kepada korban.
Saat ditanya, berapa sisa nominal tunggakan, Faruq bergeming tak mau menjawab. Ia hanya memastikan kalau pihaknya sudah membayar cicilan.
“Sudah ada jadwal. Sudah mulai kita cicil. Nantilah itu (bagian) keuangan, kalau bayar sih pasti bayar,” beber Faruq.