PT Medco Energi Internasional Tbk sepakat membagikan dividen sebesar US$4,05 juta atau senilai US$0,0021 per lembar saham dari kinerja 2014. Namun, secara nilai, jumlah dividen itu turun dari kinerja 2013 yang mencapai US$ 5,03 juta.
Direktur Utama Medco Energi, Lukman Mahfoedz menyatakan pembagian dividen tersebut sebanyak 40,09% dari laba bersih perseroan sepanjang 2014 senilai US$10,1 juta. Laba bersih tersebut turun dari capaian 2013 yang nilainya sebesar US$12,6 juta.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada 20 April itu, Lukman menjelaskan, sisa laba bersih perseroan akan ditahan, guna menjalankan ekspansi bisnis untuk kedepannya. Sedangkan pembagian dividen akan diberikan pada 22 Mei 2015.
Penurunan laba bersih itu, dijelaskan Lukman, lantaran merosotnya penjualan minyak dan gas selama 2014 yang turun hingga 15,2% dari US$701 juta menjadi US$827 juta. Penurunan produksi minyak perseroan juga disebabkan oleh dikembalikannya Blok Sembakung ke PT Pertamina pada Desember 2013 silam.
Meski begitu, tahun lalu perseroan berhasil menaikan cadangan minyak dan gas sebesar 40 juta BOE sehingga Reserve Life Index dapat ditingkatkan dari 14 tahun menjadi 17 tahun. Perusahaan yang bergerak dalam bidang eksploitasi dan pengeboran minyak dan gas pertama di Indonesia itu juga berhasil menahan laju alami produksi minyak dari lapangan minyak tua di Indonesia sekitar 7%, dibandingkan dengan laju penurunan yang biasa dialami di lapangan-lapangan minyak di dunia sebesar 20% per tahun.
Jumlah produksi minyak dan gas bumi Medco pada 2014 mencapai 56.000 barel setara minyak per hari (BOEPD), atau turun dari 62.000 BOEPD pada tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2014, Perseroan membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar AS$ 750 juta, dengan 93% atau AS$ 701 juta berasal dari unit bisnis eksplorasi dan produksi minyak dan gas.