Beranda Event Laba Bersih Pari Jaya 2015 Naik, Tapi Menurun dari 2014

Laba Bersih Pari Jaya 2015 Naik, Tapi Menurun dari 2014

Jakarta – TAMBANG. PT Jaya Pari Steel Tbk (IDX : JPRS) berhasil mengantongi penjualan bersih pada tahun 2015 sebesar Rp143 milyar. Jumlah ini menurun sebesar Rp171 milyar atau 54 % jika dibandingkan dengan penjualan tahun 2014 sebesar Rp314 milyar.

“Penurunan penjualan tersebut terutama disebabkan oleh menurunannya volume penjualan bahan baku slab maupun plat,” ujar management dalam laporannya kepada Bursa kamis (26/5).

Untuk periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016, penjualan bersih yang dicapai perseroan sebesar Rp27 milyar. Lagi-lagi jumlah ini menurun 72% atau Rp70 milyar jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp97 milyar.

Hal ini disebabkan oleh turunnya volume penjualan dan harga baja dunia. Untuk tahun 2016 perseroan optimis akan mendapatkan penjualan bersih sebesar Rp150 milyar.

Pada tahun 2015 perseroan mengalami peningkatan kerugian dimana rugi komprehensif 2015 sebesar Rp16,8 milyar, sedangkan tahun 2014 perseroan mengalami rugi komprehensif sebesar Rp9 milyar. Hal ini disebabkan oleh turunnya volume penjualan maupun harga jual pada tahun 2015.

Periode empat bulan yang berakhir tanggal 30 April 2016 perseroan mengalami rugi usaha sebesar Rp18,9 milyar, sedangkan periode yang sama pada tahun 2015 perseroan memperoleh laba usaha sebesar Rp0,8 milyar.

Untuk laba/rugi komprehensif perseroan periode empat bulan tahun 2016 mengalami rugi komprehensif sebesar Rp15,5 milyar. Pada periode yang sama pada tahun 2015 juga mengalami rugi komprehensif sebesar Rp0,7 milyar.

Akibat krisis ekonomi global sejak tahun 2014, pasar komoditi dunia termasuk produk baja memang memburuk, melihat kondisi tersebut perseroan untuk tahun 2016 tidak menargetkan perolehan laba.

Total aset perseroan pada tahun 2015 sebesar Rp363 milyar turun sebesar Rp9 milyar atau 2,4 % dibanding tahun 2014 sebesar Rp372 milyar. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan aset lancar terutama pada kas dan setara kas, piutang usaha.

Menurut publikasi South East Asia Iron and Steel Industry Association (SEAISI) Perkiraan total konsumsi baja Nasional per kapita 61.6 kg. Kasitas produksi untuk seluruh produk baja Nasional tahun 2015 dan 2016 sekitar 7.004 juta ton, sedang konsumsi baja untuk tahun 2015 sebesar 16.599 juta ton dan tahun 2016 diperkirakan sebesar 17.595 juta ton, sehingga terdapat kekurangan supply baja sebesar 10.591 juta ton untuk tahun 2016, sehingga peluang pasar bagi perseroan masih cukup.