Jakarta, TAMBANG – Forum Kepala Teknik Tambang (KTT) Sulawesi Tengah (Sulteng) siap meningkatkan praktik pertambangan yang baik atau good mining practices (GMP). Hal ini setelah mereka mengunjungi area pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) di Blok Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Ketua Forum KTT Sulteng, Syamsuddin Badudu mengungkapkan kekagumannya terhadap upaya PT Vale dalam menerapkan GMP. “Meskipun kegiatan tambang menyebabkan perubahan bentang alam, PT Vale berhasil meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar,” ungkap Syamsudin dalam keterangan yang diterima tambang.co.id, Rabu (30/10).
Pendekatan yang dijalankan PT Vale ini menjadi modal penting bagi perusahaan pertambangan lain, yang umumnya memiliki usia operasional lebih pendek rata-rata di bawah 10 tahun untuk mencontoh dan menerapkan standar serupa.
Selama kunjungan, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung prosedur keselamatan kerja yang diterapkan, mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keselamatan dan transparansi.
“Pengalaman kami di lapangan menegaskan pentingnya integritas dalam setiap aspek operasional,” tambah Samsudin, yang menunjukkan bahwa praktik nyata dapat menjadi pembelajaran berharga bagi industri.
Penerapan GMP di PT Vale telah menghasilkan dampak positif yang signifikan. Selain menjaga kualitas lingkungan, perusahaan juga aktif dalam memberdayakan masyarakat lokal melalui berbagai program sosial dan ekonomi.
Head of External Relations Pomalaa dan Bahodopi Project PT Vale, Yusuf Suharso, menjelaskan, kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi dan edukasi antar-perusahaan tambang. Perseroan berkomitmen untuk membagikan pengalaman dan pengetahuan agar lebih banyak perusahaan dapat menerapkan GMP.
ESDM Kumpulkan Kepala Teknik Tambang se-Indonesia, Ada Apa?
“Kolaborasi adalah kunci menuju pertumbuhan berkelanjutan. Kami berharap dapat mendorong lebih banyak perusahaan di Sulteng untuk mengadopsi prinsip-prinsip ini,” jelas Yusuf.
Sebagai langkah lanjutan, Forum KTT Sulteng merencanakan kunjungan lebih mendalam yang akan berfokus pada keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan. Dengan menggali lebih dalam pengalaman PT Vale, mereka berharap dapat memulai penerapan GMP secara bertahap di perusahaan-perusahaan lokal.
Inspektur Tambang Ahli Muda Provinsi Sulteng, Hamka Jaya, menyampaikan jika saat ini upaya perbaikan kondisi pertambangan di Sulteng sedang dilakukan. Meskipun menemui berbagai tantangan dan hambatan, penerapan GMP pada perusahaan yang masih merintis bukan suatu hal yang mustahil untuk diwujudkan.
“Ini momentum bagi kami, PT Vale dapat dijadikan contoh yang baik dalam menjaga keseimbangan antara operational pertambangan, keselamatan kerja, dan kelestarian lingkungan,” ucap Hamka.
Kunjungan ini mencakup eksplorasi lokasi-lokasi penting, seperti Solia Hill dan Hutan Himalaya, serta fasilitas Lamella Gravity Settler (LGS) yang merupakan bagian upaya PT Vale dalam mengelola air limpasan tambang secara efisien. Ini memberikan wawasan praktis tentang penerapan teknologi canggih untuk menjaga kualitas lingkungan.
Untuk diketahui, sebanyak 25 orang Forum KTT hadir ke Blok Sorowako untuk mempelajari GMP dengan fokus pada pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.Kunjungan ini menjadi bukti transparansi dan komitmen PT Vale dalam memberi edukasi kepada perusahaan tambang lain di Indonesia.