Jakarta, TAMBANG – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) berhasil meraih empat penghargaan prestisius di ajang E2S Proving League 2022 yang diumumkan di Jakarta, Jumat (29/7/2022) sore.
Empat penghargaan yang diraih KPI itu dua di antaranya penghargaan Platinum yang diraih pada Kategori CID/CSR Manager Performance melalui PT Polytama Propindo serta Kategori Education and Livelihood Skills yang diraih KPI Refinery Unit VII Kasim, Kabupaten Sorong, Papua Barat melalui Program Pendidikan Klayas Cerdas.
Dua penghargaan lain KPI diperoleh melalui RU III Plaju, Sumatera Selatan yang memperoleh penghargaan Gold untuk kategori Impact of Environment Program. Satu penghargaan lain, yaitu Silver, untuk kategori Novelty Program diraih RU II Sei Pakning, Kabupaten Bengkalis, Riau melalui Program Pertanian Hortikultura Lahan Gambut.
Mila Suciyani, Pjs Sekretaris Perusahaan PT KPI, mengatakan penghargaan ini melengkapi sejumlah penghargaan yang diraih PT KPI dalam pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada 2022. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan dan petrokimia, PT KPI senantiasa menyelaraskan program TJSL agar sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs dan fokus pada program keberlanjutan.
“Dengan segala komitmen serta upaya terbaik, PT KPI berhasil mewujudkan program yang memberikan dampak peningkatan ekonomi berkelanjutan untuk masyarakat Indonesia terutama yang bertempat tinggal di sekitar wilayah operasi kilang,” ujar Mila, Minggu (31/7/2022).
Sebanyak 22 peserta peraih dan kandidat emas PROPER 2020-2021 di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengikuti E2S Proving League 2022 bertajuk “CSR Collaboration : Building Community Resilience and Local Livelihoods Generation” yang telah digelar pada Sabtu-Minggu, 23-24 Juli 2022. Terdapat delapan kategori dalam E2S Proving League 2022, yakni Kategori Novelty Program; Local Hero Achievement; CSR/CID Manager Performance; Social Innovation Program; Education and Livelihood Skills; Program Impact on Environment; Program Sustainability; dan Creating Shared Value (CSV) Program.
Dari kategori-kategori tersebut kemudian diklasifikasikan dalam tiga jenis penghargaan yakni Platinum, Gold dan Silver.Risna Resnawaty, Pakar CSR dari Universitas Padjajaran yang juga Ketua Dewan Juri E2S Proving League 2022, mengatakan program-program CSR yang disertakan pada Proving League 2022 sangat istimewa dan memberikan dampak yang luar biasa pada masyarakat sekitar lokasi operasional perusahaan.
“Setiap program memiliki keunggulan, keunikan, dan kekhasan tersendiri yang didasarkan pada kebutuhan dan pemecahan masalah yang muncul dalam masyarakat,” katanya.
Risna mengatakan tahun ini program yang ditampilkan lebih variatif, memiliki banyak inovasi dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan adalah kemandirian masyarakat, terutama setelah program telah selesai dilakukan.
Saat ini, kata dia, masyarakat telah dilatih untuk menganalisis permasalahannya sehingga perlu disempurnakan dengan latihan untuk meningkatkan kemampuan berjejaring, memanfaatkan sistem sumber serta menganalisis keberhasilan maupun hal-hal yang masih perlu diperbaiki dalam program.
Menurut Risna, pada hakikatnya CSR merupakan kebermanfaatan bagi masyarakat, namun hal baik ini perlu dikemas dan dipublikasikan pada khalayak ramai sehingga mendorong banyak perusahaan lain untuk melakukan banyak kebaikan.
“Selamat bagi seluruh peserta dan terus semangat untuk membangun masyarakat Indonesia yang tangguh melalui program CSR yang genuine dan inovatif,” kata Risna.
Dewan Juri lainnya, Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, menambahkan sacara keseluruhan program yang telah dilakukan oleh perusahaan sudah sangat bagus. Karena itu, komunikasi dan penyampaian kegiatan tersebut kepada publik secara massif menjadi penting untuk dilakukan. Komunikasi dan koordinasi dengan para stakeholder pengambil kebijakan di daerah operasi perusahaan juga sangat penting untuk ditingkatkan.
“Dengan publikasi massif melalui sejumlah isntrumen dan peningkatan koordinasi dengan stakeholder pengambil kebijakan potensi virus positif yang telah diciptakan dan ditanamkan oleh perusahaan akan dapat menyebar dan diduplikasi oleh seluruh lapisan masyarakat,” katanya.