Jakarta, TAMBANG – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), bersama anak usahanya, PT Bumi Suksesindo (BSI) kembali melakukan aksi hijau. Kali ini, perusahaan menanam 1.000 bibit mangrove dalam rangka memperingati hari mangrove sedunia di Kawasan Taman Wisata Angke, Jakarta.
“Sekarang terjadi perubahan yang sangat drastis terhadap iklim di semua negara-negara di dunia. Jadi kita hukumnya wajib menanam mangrove. Ini jadi komitmen dari Merdeka bahwa kita harus mencanangkan hal ini setiap tahun,” ujar Direktur BSI, Cahyono Seto kepada awak media, Kamis (25/7).
Seto menyampaikan, aksi lingkungan yang dilakukan Grup Merdeka yang dilakukan pada tiap unit usaha, tidak hanya untuk menunjukkan sebuah komitmen perusahaan, namun juga mengajak para karyawan dalam upaya preventif menghindari kerusakan lingkungan.
“Selain berkontribusi terhadap lingkungan lewat penanaman bibit mangrove, Grup Merdeka juga membangun kesadaran kolektif para karyawan melalui program konservasi lingkungan berkelanjutan, sehingga menghasilkan aksi nyata yang positif terhadap kelestarian lingkungan sekitar,” ungkap Seto.
Pada Hari Mangrove tahun ini, kantor pusat Merdeka di Jakarta, mengajak 75 karyawan di Head Office yang secara sukarela melakukan simbolisasi penanaman 1.000 bibit mangrove di kawasan Taman Wisata Angke, Jakarta Utara dan kawasan Muara Gembong, Jawa Barat.
Seto menjelaskan, kegiatan serupa juga dilakukan di semua site tambang yang dimiliki MDKA yaitu di tambang Tujuh Bukit BSI, Banyuwangi, Proyek Emas Pani, Gorontalo, Proyek Tembaga Wetar, Maluku Barat Daya dan di PT Merdeka Battery Materials Tbk di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara termasuk di Site tambang nikel PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).
“Merdeka ini ada 4 lokasi tambang ad di Gorontalo, Wetar, Banyuwangi dan Sulawesi, keempatnya wajib menanam mangrove dan itu sudah dilakukan,” jelasnya.
Selain komitmen konservasi lingkungan berkelanjutan, Grup Merdeka juga melakukan pengurangan emisi karbon lewat penggunaan 100% Energi Baru Terbarukan (EBT) di Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur. Energi terbarukan yang dipasok ke operasi Tambang Tujuh Bukit berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Jawa Barat.
Baca juga: Komitmen Terhadap Keberlanjutan, MDKA Raih Rating “A” ESG dan Gold Rank ASRRAT 2023
“Beberapa tambang kita mulai mengubah sumber energi dari batu bara (listrik) menjadi energi terbarukan seperti solar cell, hydro power, angin. Itu yang dalam 5 tahun ke depan kita ubah secara bertahap. BSI sudah 100 persen,” beber Seto.
Sebagai informasi, penanaman bibit mangrove secara berkala bermanfaat untuk pemulihan kualitas ekosistem, mitigasi perubahan iklim, percepatan rehabilitasi lingkungan, penyerapan karbon berbahaya, hingga menjaga daratan dari ancaman abrasi laut. Penanaman 1.000 bibit mangrove yang diinisiasi Grup Merdeka, setidaknya diperkirakan dapat menyerap 25.000 Kg karbon per tahun lewat 1000 bibit yang telah ditanam dan menjadi pohon.
“Fungsi biologinya bagus dia menyerap karbon. 70 persen karbon yang ada di mangrove itu ada di bawah, karena dia akarnya sifatnya mengikat sedimen termasuk unsur hara dan karbon yang ada di dalamnya,” ujar pendiri Sebumi, Iben Yuzenho Ismarson Sebumi dalam kesempatan yang sama.
Iben menjelaskan, mangrove juga memiliki fungsi fisik yang bagus untuk mencegah abrasi hingga bencana tsunami. Bahkan, menurutnya, pohon mangrove itu bisa tumbuh hingga 30 meter sehingga bisa menahan arus ombak ke daratan.
“Mangrove ini banyak memiliki manfaat, bukan hanya untuk manfaat fisik seperti mencegah abrasi, tsunami. Sebenarnya kalau mangrove dibiarkan tingginya bisa sampai 30 meter, tsunami bisa ketahan. Saya pernah lihat mangrove di Papua tingginya benar-benar 30 meter,” pungkasnya.
Untuk diketahui, MDKA telah meraih ESG rating A berdasarkan penilaian Morgan Stanley Capital International (MSCI) sejak 2023. Karena itu, perusahaan berkomitmen untuk memperkuat reputasi sebagai perusahaan dengan tingkat kinerja ESG yang tinggi.
Aspek kinerja lingkungan yang berdampak baik terhadap ekosistem dan masyarakat, menjadi prinsip mutlak yang harus dijalankan Grup Merdeka. Di antara upaya perusahaan dalam mengurangi emisi GRK yang dihasilkan dari kegiatan operasinya mencakup penggantian energi ke energi ramah lingkungan, penghematan bahan bakar, penggunaan biosolar, dan penanaman pohon dan mangrove.
Pada tahun 2023, inisiatif dekarbonisasi yang dilakukan melalui penggantian bahan bakar Biodiesel B30 ke B35, campuran biofuel 35% yang lebih ramah lingkungan, mampu menurunkan emisi sebesar 249,22 ton CO2(e).