Jakarta, TAMBANG – PT Timah Tbk membudidayakan 10.376 tanaman mangrove di Nursery Mangrove. Kegiatan yang dilaksanakan oleh unit produksi Kundur Kepulauan Riau ini sebagai bagian komitmen Perusahaan dalam menjaga ekosistem pesisir dan menahan laju krisis iklim.
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan menjelaskan pembibitan mangrove ini untuk mendukung kegiatan penanaman mangrove yang dilakukan perusahaan.
“Jika ekosistem mangrove terjaga dapat memberikan banyak manfaat bagi lingkungan maupun masyarakat di sekitar,” ujar Anggi dalam keterangan resmi, dikutip senin (6/11).
Menurut dia, PT Timah Tbk kerap melaksanakan penanaman mangrove di wilayah pesisir baik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maupun di Provinsi Kepulauan Riau. Penanaman mangrove sebagai upaya untuk membantu mencegah abrasi, menjaga ekosistem pesisir dan untuk menahan laju krisis iklim.
“Apabila mangrove terjaga ekosistem di sekitarnya juga akan berkembang dengan baik, apalagi mangrove merupakan habitatnya ikan, udang dan kepiting sehingga berdampak pada kelompok nelayan,” imbuhnya.
PT Timah Tbk sendiri telah menanam puluhan ribu mangrove di wilayah pesisir medio 2016-2022 jumlah mangrove yang sudah ditanam anggota holding Industri Pertambangan MIND ini mencapai 44.050 batang.
Dalam melaksanakan penananam mangrove, PT Timah Tbk juga kerap berkolaborasi dengan kelompok masyarakat seperti nelayan, mahasiswa dan kelompok pemuda.
Nursery Mangrove PT Timah Tbk di Unit Produksi Kundur melakukan budidaya beberapa jenis bibit mangrove yang tersedia seperti perpat, api-api dan bakau.
Saat ini jumlah bibit mangrove yang berada di Nursery sebanyak 10.376 yang terdiri 3500 bibit bakau, 6.456 batang jeni api api dan perpat sebanyak 450 batang.
Selain melakukan pembibitan sendiri, PT Timah Tbk juga tetap mengambil bibit dari hasil budidaya masyarakat. Hal ini sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dan menggerakkan ekonomi masyarakat.