Jakarta-TAMBANG. Komatsu, perusahaan produsen alat berat global terkemuka, telah menerapkan platform analitik Industrial Internet of Things (IIoT) berbasis cloud yang didukung oleh Cloudera Enterprise dan Microsoft Azure. Platform ini akan memungkinkan tim Komatsu membantu para pelanggan khusus di industri pertambangan memantau kinerja beberapa peralatan terbesar yang digunakan di pertambangan.
Pemantauan atas kinerja alat tersebut bisa untuk yang bekerja atas dan bawah tanah secara terus-menerus. Dengan demikian akan membantu meningkatkan utilisasi aset dan produktivitas, serta menghadirkan sumber daya penting termasuk sumber daya energi dan mineral industri bagi ekonomi global.
JoySmart Solutions dari Komatsu merupakan layanan berbasis IIoT yang membantu para pelanggan dalam mengoptimalkan kinerja mesin melalui data dan analitik mesin. Platform JoySmart menjaring, menyimpan dan memproses berbagai macam data yang dikumpulkan dari peralatan pertambangan yang beroperasi di seluruh dunia, yang seringkali berada di lokasi yang sangat terpencil di medan yang sulit.
Jenis peralatan yang dipantau meliputi sistem penambangan longwall, sekop tali elektrik, penambang kontinu dan wheel loader. Data yang dihasilkan peralatan ini mencakup metrik time-series, misalnya tekanan mesin, suhu, arus, dll, serta alarm dan data kejadian, dan informasi lainnya dari sistem pihak ketiga.
Satu mesin dapat memiliki ratusan hingga ribuan metrik data dan menghasilkan 30.000-50.000 catatan khusus dengan informasi waktu yang spesifik setiap menit.
“Dengan meningkatnya permintaan pelanggan dan semakin banyaknya mesin yang terhubung, kami melihat pertumbuhan data yang mencapai 30 terabyte per bulan. Lingkungan kami sebelumnya membatasi kemampuan kami untuk meningkatkan kapasitas, berkembang dan berinovasi,” ungkap Anthony Reid, Senior Manager of Analytics, Komatsu.
“Dengan platform modern dari Cloudera, kami menggunakan analitik data dan pembelajaran mesin canggih guna memperkuat kesuksesan IIoT kami. Kini, kami dapat memberikan pelanggan rekomendasi yang lebih baik mengenai pemanfaatan mesin dan menghadirkan layanan yang lebih cepat” tambah Anthony.
Sebagai contoh, Komatsu mampu membuat rekomendasi untuk sebuah perusahaan pertambangan batu bara besar yang memungkinkan mereka untuk melipatgandakan penggunaan sistem longwall Joy mereka setiap hari.
Menurut Anthony dengan menggunakan Cloudera Enterprise pada Microsoft Azure, tim Komatsu membuat hal yang tak terlihat menjadi terlihat, memperoleh wawasan berharga untuk membantu para pelanggan dalam mengoptimalkan produktivitas dan efisiensi pertambangan.
“Cloudera menghadirkan kinerja yang cepat, keamanan data, dan dukungan pelanggan yang memungkinkan tim kami untuk mengakses analitik data mesin dan berkolaborasi dengan kelompok-kelompok pengguna yang berbeda di seluruh dunia,” terang Anthony.
Ilmuwan data Komatsu kini dapat mengembangkan dan menerapkan model pembelajaran mesin secara lebih cepat guna memahami operasi peralatan, menghadirkan wawasan yang lebih baik bagi para pelanggan, dan pada akhirnya mempengaruhi desain peralatan pertambangan di masa depan.
Dengan memanfaatkan komponen-komponen seperti Apache Kudu dan Apache Spark, Komatsu dapat mendorong pemrosesan secara real-time, pembelajaran mesin, dan analitik pada semua data IoT mereka, termasuk data yang sedang bekerja maupun yang tidak.
“Komatsu membutuhkan suatu platform data modern yang tidak hanya menghadirkan pembelajaran mesin generasi mendatang dan kemampuan analitik canggih di cloud, namun juga yang skalabel sesuai dengan peningkatan utilisasi peralatan dan produktivitas para pelanggan mereka,” kata Dave Shuman, IoT and Manufacturing Industry Leader, Cloudera.
Dave pun menambahkan dengan Cloudera, Komatsu kini dapat menggunakan sejumlah besar data untuk membantu para pelanggan mereka dari sektor pertambangan dalam mengelola tekanan yang semakin meningkat untuk menjadi lebih pintar dalam hal lingkungan hidup dan lebih produktif dengan biaya operasi yang lebih rendah.