Beranda Internasional Kolaborasi Rio Tinto Dan Hydro Cari Teknologi Penangkap Karbon Di Peleburan Aluminium

Kolaborasi Rio Tinto Dan Hydro Cari Teknologi Penangkap Karbon Di Peleburan Aluminium

Jakarta,TAMBANG, Rio Tinto kembali melakukan gebrakan dalam mewujudkan rencananya mencapai net zero emission dalam berbagai produknya. Kali ini perusahaan multinasional ini menggandeng Hydro terkait pemanfaatan teknologi penangkapan karbon. Keduanya sepakat untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi teknologi penangkapan karbon yang tersedia untuk diterapkan di proses elektrolisis aluminium.

Untuk tujuan tersebut, keduanya menandatangani perjanjian kemitraan yang didalamnya diatur pembagian informasi, hasil, dan biaya tertentu yang mencakup aktivitas R&D mulai dari uji lab dengan pemasok eksternal dan kegiatan uji coba di lokasi yang lebih besar. Tujuannya tidak lain mendapatkan pilihan teknologi penangkapan karbon yang layak secara komersial dari berbagai opsi yang ada.

Untuk kegiatan ini diperkirakan keduanya menginvestasikan sekitar $45 juta selama lima tahun. Nantinya sebagian besar pekerjaan dilakukan di fasilitas Rio Tinto di Eropa dan fasilitas Hydro di Norwegia. Di luar kolaborasi ini, kedua perusahaan akan terus melakukan upaya dekarbonisasi yang substansial secara independen.

Untuk diketahui, konsumsi anoda selama proses elektrolisis menyumbang sekitar tiga perempat dari emisi CO2 dalam kegiatan peleburan. Selama beberapa tahun, para ilmuwan dari Rio Tinto dan Hydro telah mengeksplorasi berbagai teknologi penangkapan karbon sebagai solusi pelengkap untuk membantu setiap perusahaan memenuhi target iklim. Ini diluar pengembangan dan peningkatan teknologi peleburan aluminium bebas karbon seperti teknologi HalZero milik Hydro dan partisipasi Rio Tinto dalam usaha patungan ELYSIS.

 “Rio Tinto berkomitmen untuk mencapai emisi nol persen dari operasi kami pada tahun 2050, dan kami tahu bahwa mencapai tujuan iklim, kami akan membutuhkan portofolio solusi. Bekerja sama dengan Hydro untuk menilai teknologi penangkapan karbon tertentu untuk peleburan aluminium, kami menemukan cara yang lebih baik untuk memanfaatkan jaringan pelengkap dan kemampuan R&D kami untuk mengatasi tantangan perubahan iklim.”terang Kepala Eksekutif Rio Tinto Jakob Stausholm.

Sementara Presiden dan CEO Hydro Eivind Kallevik  menegaskan Hydro mempercepat peta jalan ambisius perusahan untuk memproduksi net zero aluminium pada 2050. Ini dilakukan untuk memajukan solusi di setiap langkah rantai nilai dari tambang hingga logam. “Teknologi penangkapan karbon sangat penting untuk mendekarbonisasi pabrik peleburan yang ada. Kemitraan kami dengan Rio Tinto akan memperkuat upaya untuk mengembangkan solusi yang sesuai dengan tujuan yang dapat mempercepat transisi industri aluminium menuju produksi nol bersih.”tandas Eivind.

Dijelaskan pula bahwa menangkap karbon dari gas buang pabrik peleburan aluminium, dengan konsentrasi CO2 sekitar 1% (vol.), memerlukan adaptasi teknologi penangkapan udara langsung untuk konsentrasi yang lebih tinggi dengan kata lain teknologi sumber titik untuk konsentrasi yang lebih rendah.

Dalam kedua kasus tersebut, tingkat kesiapan teknologi saat ini rendah dan memerlukan upaya pengembangan yang signifikan untuk berkembang dari skala laboratorium ke skala komersial. Kolaborasi antara Rio Tinto dan Hydro bertujuan untuk mempercepat proses pengembangan ini guna mengurangi emisi gas rumah kaca dari pabrik peleburan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini