Jakarta,TAMBANG,- PT Astrindo Nusantara Infrastruktur,Tbk (“Perseroan”)kembali mencatat kinerja positif di sepanjang paruh pertama tahun ini. Dari laporan yang disampaiakan perusahaan mencatat peningkatan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Pendapatan Perseroan naik 1,050% menjadi US$329,94 juta dari sebelumnya US$28,70 juta. Kemudian Laba bruto melonjak menjadi US$82,08 juta juta, naik sebesar 313% dibandingkan US$19,89 juta. Lalu laba usaha naik menjadi US$73,69 juta dari sebelumnya US$17,71 juta, naik sebesar 316%. Sedangkan Laba neto mengalami kenaikan menjadi US$29,13 juta dengan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$28,51 juta). Dengan demikian mengalami lompatan 157% dari sebelumnya US$11,35 juta.
Direktur Utama Perseroan, Ray Gerungan menyatakan bahwa peningkatan kinerja ini merupakan kelanjutan hasil dari akuisisi
Nusantara Mining Limited (“NML”), perusahaan yang memiliki konsesi pertambangan batu bara di Kalimantan, yakni di Jembayan, Sebuku dan Penajam dengan total cadangan batu bara bersertifikat JORC sebesar 101 juta ton. “Pendapatan Perseroan menjadi US$329,94 juta dimana sebesar US$312,25 juta diperoleh dari NML,”terang Ray.
Direktur Keuangan Perseroan, Michael Wong pun menambahkan bahwa kinerja baik tersebut juga masih tetap ditopang oleh kinerja entitas anak Perseroan PT Mitratama Perkasa (“MP”) dan Ventura Bersama Perseroan yakni PT Nusa Tambang Pratama (“NTP”) yang bisa menjaga kinerja penanganan batu bara mencapai 32,59 juta ton, relatif lebih baik dari sebelumnya yang sebesar 30,01 juta ton.
Kinerja Operasi
Volume produksi batu bara pada kuartal III tahun 2023 tercatat sebesar 1.376.100 ton. Ada penurunan 13.9% dari 1.598.800 ton pada periode yang sama tahun lalu. Sementara dibanding kuartal I tahun 2023 tercatat penutunan 9,2% dimana pada Kuartal I tahun ini tercatat sebesar 1.514.900 ton. Penurunan produksi ini dikarenakan oleh curah hujan yang relatif lebih tinggi dan area kerja yang terbatas.
Sementara volume pengupasan lapisan penutup pada kuartal II tahun 2023 mencapai 20,12 juta bank cubic meter (Mbcm). Ada kenaikan 9,4% dari 18,4 juta bcm pada dibanding kuartal II tahun lalu ata jika dibanding dengan kuartal I tahun 2023 ada kenaikan 0,9% dimana di periode tersebut tercatat sebesar 19,93 juta bcm. Nisbah kupas pada kuartal II tahun ini tercatat 14,6x, atau lebih tinggi 27,0% dari 11,5x pada kuartal II tahun lalu dan lebih tinggi 10,6% dari 13,2x pada kuartal I tahun ini .
Pada 2Q23, tidak terdapat insiden Lost-Time Injury (LTI) dari seluruh operasi, melanjuti kinerja positif dengan 617 hari dari tanpa insiden LTI.