Jakarta,TAMBANG,-Pertamina International Shipping telah bertransformasi dari Subholding Shipping menjadi Subholding Integrated Marine & Logsitics. Saat ini manajemen terus melakukan beberapa upaya percepatan untuk mengembangkan portofolio bisnisnya di kancah global. Hal tersebut tentu perlu ditunjang dengan kinerja operasional kapal yang efektif dan efisien. Langkah ini juga sebagai bentuk dukungan PIS terhadap target Pertamina secara group untuk berada di posisi top 100 perusahaan dunia Global Fortune 500 dengan valuasi US$ 100 miliar dapat tercapai pada tahun 2024.
Direktur Operasi PT Pertamina International Shipping, Arief Kurnia Risdianto, menjelaskan Transformasi PIS yang saat ini menjadi Subholding Integrated Marine Logistics telah berhasil menorehkan beberapa pencapaian dari sisi kinerja operasional kapal. “Hal tersebut tidak terlepas dari beberapa upaya strategis yang dilakukan seperti perubahan mindset, perubahan prosedur dan cara kerja, optimalisasi support system serta continuous improvement dalam memberikan nilai tambah Kapal Milik dengan menerapkan Best Practice dalam Ship Management dan mekanisme Benchmarking dengan external Ship Management” ujar Arief.
Keberhasilan tersebut antara lain dapat dilihat dari segi kinerja operasi kapal milik PIS yang berhasil menunjukkan kinerja Transport Loss yang sangat baik yaitu 0.009% per YTD Juli 2021. Angka ini sangat jauh memenuhi dari target losses RKAP 0.07% maupun international shipping practise di 0.3%. Lalu dari sisi Compliance atas Pumping Rate yang ditetapkan dalam Fixture Note Kapal Milik mencapai kinerja yang baik dengan persentase sebesar 99.3% per YTD Juli 2021. Ini melampaui target KPI yang ditetapkan yaitu 95%. Dari sisi Compliance atas Speed YTD Juli 2021 juga menunjukkan kinerja yang baik yaitu mencapai 99.80%, melampaui target KPI yang ditetapkan yaitu 95%.
Saat ini kapal PIS memiliki 11 rute pelayaran internasional antara lain yakni Afrika, Arab Saudi, UEA, Australia, Singapura, Malaysia, China, US, India dan Bangladesh. Capaian tersebut menunjukkan kinerja operasional kapal yang memiliki performa yang cukup impresif. Selain itu kapal milik PIS juga telah berhasil meningkatkan performa pelaksanaan docking kapal baik dari sisi waktu dan biaya, dengan realisasi sebesar 103%, melebihi target KPI yang ditetapkan sebesar 95%.
Selain itu, di pertengahan Q3 ini sebanyak 39 Kapal Milik telah lolos SIRE dari berbagai oil major seperti Shell, Petron, Suncor, Enoc, MISC, Philips 66, Bakri, Idemitsu. Hal tersebut diperkuat dengan kerja sama PIS dengan 6 badan klasifikasi yang memberikan sertifikasi pada Kapal Milik, terdiri dari klasifikasi internasional yang tergabung dalam IACS (Llyod’s Register, Bureau Veritas, American Bureau Sociaty, Nippon Kaiji Kyo, Det Norske Veritas) member dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Erry Widiastono, Direktur Utama Pertamina International Shipping mengaku cukup terkesan dengan capaian kinerja operasional kapal di pertengahan Q3 2021 ini. “Hal ini membuktikan keseriusan kami untuk menjadi Asia’s leading shipping company. Ke depan kami akan terus mendorong agar kinerja operasional kapal ini bisa terus ditingkatkan sehingga bisa mencapai kinerja operasional kapal yang efektif dan efisien” tambah Erry.
Pencapaian kinerja kapal milik PIS tersebut merupakan langkah strategis untuk mendukung ketercapaian target-target PIS melalui pengangkutan laut antar pelabuhan di Indonesia dan peningkatan pengangkutan kargo ekspor/impor baik untuk pasar Pertamina group maupun non pertamina (3rd party business).
Pencapaian merupakan awal yang baik dari transformasi PIS menjadi Subholding Integrated Marine & Logistcs, dimana kapal milik PIS dapat menjadi revenue generator utama dalam bisnis angkutan PIS, menumbuhkan kepercayaan dari stakeholder akan kualitas dan kinerja kapal milik, pengembangan armada kapal milik PIS menjadi tuan rumah dalam angkutan laut Indonesia, serta lebih dapat berperan sebagai global player dalam shipping industries.