Jakarta,TAMBANG, Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Direktur Eksekutif International Energy Agency (IEA) Dr. Fatih Birol mengumumkan finalisasi program kerja baru ketenagalistrikan dan energi terbarukan di Indonesia sebelum menghadiri IEA Clean Energy Transitions Summit pada 9 Juli mendatang.
Kerja sama ini akan fokus pada optimisasi desain dan implementasi skema andalan untuk mendorong investasi swasta di energi terbarukan. Juga strategi untuk meningkatkan integrasi energi terbarukan dan operasi sistem tenaga listrik. Proyek ini akan dilaksanakan bekerja sama dengan PT PLN (Persero).
”IEA telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa untuk mengumpulkan komunitas internasional dalam upaya bersama menghadapi dampak dari pandemik COVID-19 yang berkaitan dengan isu energi dan menetapkan langkah untuk pemulihan berkelanjutan,” kata Menteri Arifin.
Menurutnya IEA memberikan dukungan yang kuat terhadap prioritas-prioritas utama Kementerian terkait peningkatan sistem tenaga listrik dan investasi energi terbarukan. “Saya sangat mengapresiasi IEA untuk kerja sama yang kuat dan saya berharap dapat bekerja sama dalam hal ini karena kami bertujuan untuk terus memajukan transisi energi bersih,”lanjut Menteri Arifin.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mengatasi dampak kesehatan dan ekonomi akibat pandemik Covid-19. Berbagai stimulus fiskal dan kebijakan diberikan. Meskipun sektor energi telah terdampak secara signifikan oleh krisis, energi juga menjadi bagian penting dari respons pemerintah. Salah satunya, penyediaan listrik gratis dan pemberian diskon untuk 31 juta rumah tangga miskin dan rentan miskin.
Sektor energi menjadi kunci pendorong pertumbuhan dan dinamika ekonomi yang memiliki peran penting dalam mendukung pemulihan akibat Covid-19. Bercermin dari hal ini, Pemerintah Indonesia memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan investasi secara signifikan di bidang energi terbarukan dan meningkatkan operasional sektor ketenagalistrikan.
”Sebagai negara dengan populasi ke empat terbesar di dunia, Indonesia sangat penting dalam energi global dan bagian dari keluarga IEA yang utama,” ujar Birol.
Sebagai informasi, kerja sama ini berlandaskan pada Joint Work Programme yang ditandatangani Dr. Birol dan Menteri Tasrif pada IEA’s Ministerial Meeting di Desember 2019 lalu. Program ini dibangun dari kolaborasi yang erat antara IEA dan Indonesia yang topiknya mencakup seluruh jenis bahan bakar dan teknologi.
Kolaborasi ini didukung oleh kerja sama dan komitmen antara Pemerintah Indonesia, PLN, dan IEA pada berbagai prioritas kebijakan energi, termasuk regulasi kendaraan listrik, investasi sistem ketenagalistrikan, dan upaya-upaya untuk mengurangi impor energi.