Jakarta, TAMBANG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasi pagelaran Temu Tahunan Jasa Pertambangan (TTJP) yang diselenggarakan Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO). Hal tersebut diungkapkan Direktur Teknik dan Lingkungan, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Dirtekling Ditjen Minerba) Sunindyo Suryo Herdadi.
“Kami dari Kementerian ESDM mengapresiasi ASPINDO yang selalu rutin menyelenggarakan kegiatan pertemuan tahunan. Kita berharap kegiatan-kegiatan yang diprogramkan ASPINDO bisa terus dijalankan dan diperluas hingga nantinya bisa menjadi kebanggan bersama,” ungkap Sunindyo dalam sambutannya, dikutip Senin (4/3).
Sunindyo menyebut sektor usaha jasa pertambangan atau kontraktor tambang punya peran signifikan dalam industri pertambangan baik mineral maupun batu bara. Kata dia, kebanyakan tambang di Indonesia digarap oleh kontraktor apalagi sejak diterbitkan Undang-Undan (UU) Nomor 3 tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
“Sejak tahun UU 3 tahun 2020, peran jasa pertambangan itu memang kita berikan keleluasaan selebar-lebarnya, lingkup juga tugasnya. Sehingga dalam opportunity tersebut mengandung tugas dan tanggung jawab yang lebih besar,” jelas Sunindyo.
Peran strategis tersebut menurut Sunindyo harus dibarengi dengan komitmen dari perusahaan itu sendiri baik dari sisi sumber daya manusia (SDM), tata kelola, kelestarian lingkungan, budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3), manajemen risiko. Termasuk penggunaan teknologi dan inovasi yang mumpuni sebagai jaminan kepada pemilik IUP.
“Karena hampir semua lingkup pekerjaan di tambang dikerjakan oleh jasa, kedepan kita harus terus memberikan penguatan, tidak hanya dari sisi personal, SDM dan peningkatan kapasitas. Namun, juga tetap terus memastikan agar perangkat yang digunakan selalu dalam kondisi layak, menggunakan teknologi dengan penuh inovasi,” beber dia.
“Agar kedepan kita bisa juga memberikan jaminan kepada pemegang izin yang akan memberikan tugas kepada mining services agar mereka juga mencapai targetnya dan akhirnya sama-sama menguntungkan bersama,” ucapnya.
Sunindyo yakin jika komitmen ini dilakukan dengan sungguh-sungguh, stigma industri tambang yang selama ini dianggap usaha kotor justru akan sebaliknya. Kata dia, dengan praktik pertambangan yang baik (good mining practices/GMP), industri pertambangan justru menjadi bisnis andalan negara sebagaimana sudah dibuktikan selama masa Pandemi Covid-19 lalu.
“Harapan Kementerian ESDM ke depan agar cita-cita kita untuk merubah stigma pertambangan dari industri yang selalu dipandang kotor, merusak lahan, boros energi, kedepan kita tunjukkan bahwa kita bisa mengerjakan tambang ini secara bermartabat, efisien, produktif dan tentunya bisa membanggakan kita bersama. Terutama kita tetap bisa mengedepankan kepentingan dalam negeri ke depan,” pungkas Sunindyo.
Sebagai informasi, Temu Tahunan Jasa Pertambangan (TTJP) 2024 merupakan temu tahunan kedua yang dilaksanakan ASPINDO bekerja sama dengan Majalah TAMBANG pada Jumat-Sabtu 1-2 Maret di The Anvaya Beach Resort, Bali.
Kegiatan dimulai dengan Fun Bike, Konferensi, Gala Dinner, Pemberian Penghargaan kepada Purnomo Yusgiantoro sebagai Tokoh Jasa Pertambangan Indonesia. Kemudian ditutup dengan Fun Golf di New Kuta Golf Bali pada hari kedua.