Bangka, TAMBANG– PT Timah Tbk terus gencarkan pemanfaatan lahan bekas tambang secara optimal agar memberi dampak ekonomi khususnya bagi masyarakat sekitar. Salah satu contoh reklamasi berkelanjutan itu adalah hadirnya Kampoeng Reklamasi Air Jangkang.
Kampoeng Reklamasi Air Jangkang terletak di Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Area ini merupakan lahan bekas tambang dengan luas 36,6 hektar.
Lahan ini kemudian dikelola menjadi destinasi wisata yang mengusung konsep edu ecotourism melalui anak usahanya yakni PT Timah Agro Manunggal (TAM). Di kawasan ini terdapat beberapa spot seperti agro wisata, perkebunan, pertanian, peternakan, wisata air dan lain-lain.
“PT Timah membuat karya terintegrasi. Di sini ada peternakan, ada tumbuhan, bunga, bioflok, ada hidroponik yang mana tanah dan air itu digunakan eks tambang semua. Ada Agronomi,” kata Manajer Pengelola TAM, Anugrah, Rabu (22/6).
Anugrah menyatakan, kawasan wisata ini juga ada program edukasi. Selama ini, kata dia banyak sekolah SD dan TK yang datang ke sini.
“Mereka kesini kami kasih edukasi tentang bagaimana budidaya bioflok, hidroponik kemudian cara reklamasi. Kami juga melakukan penanaman sayuran, pohon pepaya , pohon Cemara, pohon endemik, pohon durian, Ketapang dan lain-lain,” ujarnya.
Di sini juga terdapat tempat pelestarian tanaman lokal seperti rukam, belimbing dan beberapa jenis tanaman khas bangka Belitung.
Tak kalah menarik, lahan eks tambang ini juga menjadi tempat Pusat Penyelamatan Satwa. Satwa-satwa yang dilindungi ini direhabilitasi di sini sebelum nanti dilepaskan ke habitat aslinya.
Kata dia, biasanya satwa ini berasal dari serahan masyarakat, hasil sitaan. PT Timah Tbk bekerja sama dan melibatkan masyarakat dalam mengelola lahan bekas tambang di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang ini. Sehingga ini juga memberikan multiflier efek bagi masyarakat seperti dampak ekonomi.
“Kampung reklamasi juga ada peternakan. Ini juga terintegrasi mulai dari kotorannya jadiin kompos untuk pemupukan di area sini,” imbuhnya.
“Terdapat pembuatan pupuk cair yang berasal dari sapi. Bioflok air yang digunakan bekas Tambang,” ucapnya.