Jakarta, TAMBANG – Nickel Industries Limited berhasil meningkatkan indeks Morgan Stanley Capital Indonesia (MSCI) aspek environmental, social and governance (ESG) menjadi BBB. Prestasi ini tidak lepas dari komitmen Perusahaan dalam menjunjung prinsip keberlanjutan dan praktik bisnis yang bertanggung jawab.
“Pencapaian luar biasa ini mencerminkan dedikasi dan kerja keras seluruh tim kami terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab,” ucap Managing Director Nickel Industries, Justin Werner dalam keterangan tertulis yang diterima tambang.co.id, Selasa (19/9).
Justin menyatakan, peningkatan peringkat ini tidak hanya menunjukkan komitmen perusahaan terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), tapi juga menempatkan perusahaan sebagai produsen nikel yang bertanggung jawab di pasar pertambangan dan logam global.
“Hal ini menunjukkan kemampuan kami dalam mengelola risiko-risiko LST secara efektif dan memanfaatkan peluang-peluang yang bermanfaat bagi perusahaan kami dan masyarakat luas,” imbuh dia.
Peningkatan peringkat MSCI ESG mencerminkan dedikasi Nickel Industries Limited terhadap pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang beretika. Perusahaan telah melakukan upaya signifikan untuk meningkatkan kinerja ESG di berbagai aspek operasinya, sehingga menghasilkan pencapaian yang luar biasa ini.
“Pencapaian ini merupakan bukti atas upaya berkelanjutan kami untuk mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam strategi bisnis kami, mengurangi jejak lingkungan, mendukung komunitas, dan memastikan praktik tata kelola yang kuat,” beber dia.
Adapun hal-hal penting yang berkontribusi terhadap peningkatan peringkat MSCI ESG Nickel Industries Limited meliputi:
Kelestarian Lingkungan
Dalam aspek ini, perusahaan telah melakukan investasi besar dalam proses HPAL ‘generasi ketiga’ yang paling canggih dengan konsumsi energi dan emisi karbon masing-masing hanya ~25% dan ~20% dari produk pirometalurgi serupa.
Selain itu, perusahaan telah menandatangani perjanjian pengikatan dengan PT Sumber Energi Surya Nusantara (SESNA) untuk mengembangkan, memasang, mengoperasikan dan memelihara proyek baterai tenaga surya 200MWp + 20MWh di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang akan memasok listrik ke operasi pemrosesan Hengjaya Nickel, Ranger Nickel, dan Oracle Nickel milik perusahaan serta melengkapi proyek penyimpanan baterai 396kWp plus 250kWh untuk diintegrasikan ke dalam fasilitas di Tambang Hengjaya, yang telah ditugaskan sepenuhnya oleh SESNA.
“Perusahaan mengharapkan proyek tenaga surya Tambang Hengjaya, yang menggantikan generator bertenaga diesel, akan mengurangi konsumsi solar sekitar 31 juta liter selama proyeksi umur proyek 25 tahun,” ucap Justin.
Tanggung Jawab Sosial
Nickel Industries Limited, kata Justin, sangat menekankan kesejahteraan dan pengembangan karyawannya, serta komunitas di mana ia beroperasi. Mereka telah menerapkan program kesehatan dan keselamatan yang komprehensif, mendorong keberagaman dan inklusi, serta mendukung proyek-proyek pendidikan dan pengembangan masyarakat setempat.
“Berbagai penghargaan telah diterima di tingkat lokal, nasional, dan internasional atas inisiatif kami dan perusahaan Hengjaya Nickel, Ranger Nickel, dan Tambang Hengjaya juga telah mendapatkan sertifikasi ISO 45001: 2018 dan ISO 14001: 2015 untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja, sistem manajemen dan Sistem Manajemen Lingkungan, masing-masing,” beber dia.
Keunggulan Tata Kelola
Perusahaan mempertahankan praktik tata kelola perusahaan yang ketat, memastikan transparansi, akuntabilitas, dan perilaku etis di semua tingkat organisasi. Kepatuhan yang ketat terhadap standar peraturan dan komitmen terhadap keterlibatan pemegang saham telah menjadi faktor kunci dalam aspek ini.
“Hal ini juga menyoroti tekad kami untuk menyelaraskan operasi kami dengan agenda keberlanjutan global, menjadikan kami mitra yang lebih menarik bagi investor, pelanggan, dan pemangku kepentingan,” pungkasnya.