Jakarta, TAMBANG – PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM), anak usaha PT J Resources Asia Pasifik,Tbk (PSAB) kembali meraih penghargaan. Kali ini perusahaan tambang emas pemilik konsesi di Bakan, Kabupaten Bolaang Mongodow, Sulawesi Utara dinobatkan sebagai yang terbaik dalam penyerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di sektor tambang mineral.
Ini merupakan salah satu kategori penghargaan dalam Indonesia Mining Association (IMA) Award 2018. Dari tiga kandidat yang masuk dalam nominasi, PT J Resources Bolaang Mongodow dinobatkan sebagai pemenang. Piagam yang diserahkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara, Bambang Gatot Aryono, diterima langsung Presiden Direktur PT J Resources Bolaang Mongondow, Edi Permadi.
“Ini bentuk apresiasi bagi PT J Resources Asia Pasifik, Tbk khususnya PT JRBM yang selalu memprioritaskan pemanfaatan produk dalam negeri dalam kegiatan operasinya. Ini tidak mudah dilakukan di penambangan dan pengolahan mineral seperti emas,” tandasnya.
Hal ini juga menurut Edi semakin menegaskan komitmen perusahaan dalam memenuhi salah satu amanat pemerintah untuk senantiasa memprioritaskan pemanfaatan produk dalam negeri. “Saat ini penyerapan TKDN di PT JRBM mencapai 93%. Sebuah capaian yang cukup tinggi untuk sektor pertambangan mineral,” ujar Edi.
Ke depan lanjut Edi, perusahaan akan terus menempatkan aspek TKDN ini sebagai salah pedoman dalam pelaksananan operasional pertambangan.
Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam sambutannya juga menyampaikan terima kasih pada sektor pertambangan yang cukup baik dalam penyerapan TKDN. “Kalau terkait TKDN di sektor pertambangan mineral dan batu bara sejauh ini bagus sekali. Kalau saya dengar laporan penyerapakn TKDN mencapai 76%. Karena itu Pemerintah ucapkan terima kasih,” tandasnya.
Penghargaan ini juga melengkapi deretan penghargaan yang diterima anak usaha PT J Resources Asia Pasifik,Tbk di sepanjang 2018. Pada Mei 2018, PT Sago Prima Pratama (“SPP”) meraih TROPHI (Best of The Best) Bidang Keselamatan Kerja kelompok Izin Usaha Pertambangan dari Kementerian ESDM. Sebelumnya SPP meraih Penghargaan Nihil Kecelakaan (Zero Accident Award) dari Pemerintah Propinsi Kalimantan Utara.
Di tahun 2018 ini pun, SPP dan PT J Resources Bolaang Mongondow (“JRBM”) mengantongi sertifikat dari The International Cyanide Management Code (ICMC) dalam pemanfaatan dan pengangkutan sianida di tambang emas Seruyung dan Bakan. Keduanya merupakan satu-satunya perusahaan swasta di Indonesia yang mendapat sertifikat tersebut.
SPP juga telah mengantongi OHSAS 18001:2007 dari SGS Indonesia untuk standar internasional penerapan Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja. SPP termasuk salah satu perusahaan tambang pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang konsisten menerapkan standar keselamatan. Kemudian pada perayaan HUT Pertambangan di Bulan September 2018, SPP meraih Penghargaan Subroto 2018 dalam Kategori Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Terkini, Tim Emergency Response Team (ERT) PT J Resources Asia Pasifik yang berasal dari anak-anak usaha mendapat penghargaan dari Kementrian ESDM. Penghargaan ini diberikan atas peran aktif perusahaan dan Team ERT perusahaan dalam membantu menangani korban gempa Lombok juga korban gempa dan tsunami di Palu.
Kinerja Kuartal III tahun 2018
Sementara dalam sembilan bulan tahun 2018 ini, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar US$153,9 juta. Total pendapatan ini diperoleh dari penjualan emas sampai dengan kuartal III 2018, yaitu sebanyak 119,8 kilo oz. Untuk tahun 2018, Perseroan menargetkan volume penjualan sebanyak 170 kilo oz. Harga penjualan rata-rata emas sampai kuartal III 2018 adalah sebesar US$1,285 per oz dengan average castcost sebesar US$688 per oz.
Saat ini produksi emas Perseroan berasal dari beberapa tambang, yaitu Tambang Emas Bakan di Sulawesi Utara, Tambang Emas Seruyung di Kalimantan Utara dan Tambang Emas Penjom di Malaysia. Perseroan juga tengah mempersiapkan dua tambang baru, yaitu tambang emas Doup di Sulawesi Utara milik PT Arafura Surya Alam (“ASA”) yang ditargetkan mulai produksi pada Semester II tahun 2020. Kemudian tambang emas Pani di Gorontalo milik PT Gorontalo Sejahtera Mining (“GSM”) yang ditargetkan mulai produksi pada tahun 2021.
Secara total, sumber daya emas (resources) Perseroan sesuai data sampai akhir tahun 2017 sebesar 8.832 kilo oz. Meningkat 25,8% dibanding data akhir tahun 2016 sebesar 7.020 kilo oz. Kadar emas yang dimiliki 0,90 gram per ton.
Sementara cadangan (reserves) saat ini sebesar 4.025 kilo oz meningkat 28,7% dari data akhir tahun 2016 yakni sebesar 3.127 kilo oz per ton dengan kadar emasnya 0,99 gram per ton. Perseroan akan secara terus menerus melakukan eksplorasi untuk menambah sumber daya dan juga meningkatkan sumber daya menjadi cadangan.