Jakarta – TAMBANG. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung secara penuh program pengembangan infrastruktur yang sedang digalakkan oleh pemerintah, bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginisiasi kegiatan pameran.
Pameran sektor infrastruktur sangat penting diselenggarakan mengingat harapannya akan menarik minat pihak swasta untuk berinvestasi untuk mengejar target pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah.
Peran investor asing diperlukan dalam pembangunan infrastruktur ke depan mengingat kebutuhan akan dana untuk pembangunan infrastruktur sangat tinggi, tetapi hanya sepertiga-nya dipenuhi pemerintah melalui APBN, APBD dan BUMN.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani pada penyelenggaraan Indonesia Infrastructure Week 2016, perhelatan pameran terbesar yang menyatukan para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan.
Kadin meyakini pada kegiatan pameran ini akan terjadi suatu investasi di proyek infrastruktur. ”Program infrastruktur ini sangat dibutuhkan. Karena berdasarkan lemahnya daya saing nomor 3 karena infrastruktur yang tertinggal. Pertama karena korupsi dan kedua inefisiensi birokrasi,” ujar Rosan.
Pameran yang mengangkat tema Bringing Together Indonesia’ Infrastructure Markets dan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini akan berlangsung pada 9-11 November 2016 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Rosan melaporkan, animo masyarakat dan investasi terhadap berlangsungnya pameran ini luar biasa, dengan diikuti oleh sekitar 600 exhibitor dari 34 negara, 1.600 delegasi, 2.000 pembicara dan 22 ribu pengunjung yang mendaftar online.
Pameran ini juga dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Infrastruktur Erwin Aksa.
”Dunia usaha optimis pembangunan infrastruktur ke depan dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang merata, adil, berkesinambungan di seluruh Indonesia,” ungkap Rosan.
Presiden Jokowi dalam sambutannya menyatakan jika pemerintah telah membuka peluang untuk swasta masuk, mengingat pendanaan pemerintah lewat APBN dan BUMN tidak bisa melaksanakan semuanya. Dengan meningkatnya investasi swasta di Indonesia terutama dalam sektor infrastruktur, tentunya rencana pembangunan proyek-proyek infrastruktur dapat segera dilaksanakan dan diselesaikan.
”Infrastruktur ini terus kita kejar. Saya sudah sampaikan kepada Menteri PU, saya enggak mau bekerja hanya satu shift, tapi maunya tiga shift karena kita sudah tertinggal jauh,” kata Jokowi.
Seperti diketahui, total anggaran untuk infrastruktur Indonesia hingga 2019 mendatang mencakup Rp 5.500 triliun. Angka ini terbilang fantastis lantaran akan dibangun sejumlah mega proyek seperti proyek listrik 35.000 MW, lebih dari 1.000 km jalan tol, bandara, hingga pelabuhan. Infrastruktur sendiri menjadi salah satu pendorong peringkat daya saing Indonesia di tingkat dunia.
Usai membuka IIW 2016, Presiden Jokowi meninjau booth pameran yang ada pada gelaran ini.