Jakarta, TAMBANG –Wakil Menteri Keuangan Jerman, Joerg Kukies menyebut bahwa pemerintahnya akan berhenti membeli batu bara dan minyak dari Rusia dalam waktu dekat. Menurutnya, Jerman akan stop impor batuan hitam itu per 1 Agustus sementara minyak pada 31 Desember 2022.
“Siapa pun yang mengetahui sejarah pipa Druzhba, yang sudah menjadi alat kekaisaran Soviet di Eropa timur, membebaskan diri dari ketergantungan itu bukanlah masalah sepele, tetapi itu adalah salah satu yang akan kita capai dalam beberapa bulan,” kata Kukies saat menghadiri Sydney Energy Forum, dikutip dari Reuters, Rabu (13/7) .
Dia menyebut bahwa tantangan utama Jerman ke depan adalah mengisi kesenjangan energi yang cukup besar ketika Uni Eropa mengurangi 158 miliar meter kubik (bcm) gas per tahun yang dipasok Rusia.
Untuk mengantisipasi ketimpangan pasokan gas, Jerman mengembangkan terminal impor gas alam cair (LNG). Kendati demikian, pihaknya menyoroti Amerika Serikat dan Qatar yang bersama-sama dapat memasok sekitar 30 bcm gas dalam bentuk LNG ke Eropa.
Menurutnya, hal tersebut masih menyisakan kesenjangan yang besar. “Kami tidak bisa membayangkan masalah ini begitu saja,” imbuhnya.
Dia kemudian menyampaikan bahwa Jerman akan fokus pada transisi ke emisi nol bersih. Hal ini ditandai dengan pemberlakuan undang-undang untuk mempercepat pengembangan proyek energi terbarukan, gas akan menjadi penting untuk perubahan tersebut.
Sebagai informasi, negara beruang merah itu sebelumnya telah memasok 40% batu bara dan 40% minyak untuk kebutuhan sumber energi Jerman.