Jakarta, TAMBANG – PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) siap mengembangkan pemurnian nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL). Dalam proyeksinya, CNI akan membangun 2 jalur produksi pabrik HPAL untuk menghasilkan Mix Hydroxide Precipitate (MHP) yang digunakan sebagai bahan dasar precursor baterai listrik.
“Permintaan pasokan nikel yang tinggi dari industri kendaraan listrik dunia sebagai bahan utama batere listrik membuat kebijakan hilirisasi nikel menjadi pilihan yang tepat saat ini,” ujar Presiden Direktur CNI, Derian Sakmiwata dalam Mining and Finance Forum, dilansir Jumat (10/3).
Menurut Derian, CNI salah satu perusahaan tambang swasta yang mendapat status Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Obyek Vital Nasional dari Kementerian ESDM. Sehingga komitmennya untuk mendukung percepatan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) semakin mudah.
Di samping itu, CNI juga mendapatkan kepercayaan pembiayaan dari Sindikasi Bank Nasional yang terdiri dari Bank Mandiri, BJB dan Bank Sulselbar.
“Kepercayaan ini menempatkan Ceria sebagai pionir perusahaan tambang nasional yang mendapat dukungan penuh perbankan nasional atas proyek pemurnian nikel,” tegasnya.
Kata Derian, dukungan pemerintah dan sokongan penuh dari bank BUMN menjadi sebuah contoh sinergi yang baik antara negara sebagai regulator, industri tambang sebagai pelaku bisnis dan sektor keuangan dari sektor pembiayaan.
“Hilirisasi mineral memang membutuhkan biaya yang besar dan komitmen dukungan dari perbankan,” paparnya.
Saat ini CNI sedang mengembangkan pabrik pemurnian nikel di Blok Lapao-Pao, Wolo, Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dengan mengusung teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), Ceria berencana membangun smelter berskala besar dengan 4 jalur produksi.
“Saat ini Ceria sedang menyelesaikan pembangunan jalur satu. Hasil dari proses ini disebut feronikel,” pungkasnya.
Sebagai informasi, CNI ikut berpartisipasi dalam gelaran Mining and Finance Forum di The Dharmawangsa Jakarta, 8 Maret 2023. Turut hadir Ignasius Jonan, Menteri ESDM periode 2016-2019, Ediar Usman, Direktur Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Chris Bickerstaff, Regional Construction Leader Marsh Asia Evie Sylviani, Direktur Grup Asesmen dan Kajian Kerentanan Korporasi dan Rumah Tangga Bank Indonesia.
Kemudian Harry Pancasakti, Vice President Government Relation & Smelter Technical Support at PT Freeport Indonesia Vincent Ariesta Lie, Partner at Makarim & Taira S (M&T) Law Firm Heinz Pley, Partner and Global Head of Mining & Metals Oliver Wyman KK Venkata dan Partner and Head of Indonesia Energy & Natural Resources, Oliver Wyman.