Jakarta – TAMBANG. Untuk pengembangan usaha, PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) menambah modal salah satu anak usahanya, PT Jorong Barutama Greston (JBG). Emiten batubara milik Banpu Ltd itu menyatakan telah menyerap 8.333 saham baru yang diterbitkan oleh JBG.
Nilai dari transaksi afiliasi ini adalah Rp 124,99 miliar. Ini merupakan nilai nominal dari saham baru yang diterbitkan JBG tersebut. “Peningkatan modal di Perusahaan Terkendali (JBG) dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan Perusahaan Terkendali,” ujar A.H. Bramantya Putra, Direktur ITMG, dalam keterangan tertulisnya Selasa (23/12).
Hal ini membuat jumlah kepemilikan saham ITMG di JBG menjadi 21.256 unit saham dari sebelumnya 12.923 unit saham JBG. Persentase kepemilikan saham ITMG di JBG sendiri tetap sebanyak 99,99%.
Penambahan modal ini bisa dipahami sebagai upaya ITMG untuk mendorong kontribusi produksi dari anak usaha. Tahun depan, ITMG sudah menetapkan target produksi batubara sebanyak 30 juta ton, naik tipis dari tahun ini yang sebesar 29,5 juta ton.
Manajemen ITMG sebelumnya menuturkan proyeksi produksi yang relatif stagnan ini disebabkan oleh belum membaiknya harga batubara dunia. Untuk menopang target produksi tersebut, ITMG menganggarkan belanja modal sebesar US$ 80 juta untuk memperbaiki infrastruktur di 2015.
Selain mendorong produksi, ITMG juga sedang menjajaki peluang untuk menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru dengan mencari partner bisnis untuk mengantisipasi pelemahan harga komoditas batubara dunia. ITMG berencana untuk menggarap pembangkit listrik berkapasitas 1 x 100 mega watt (MW) dengan nilai investasi sekitar US$ 100 juta.
Pembangkit listrik ini hanya digunakan untuk mendukung operasional tambang perusahaan tersebut. Hingga kuartal III 2014, ITMG membukukan penjualan sebesar US$ 1,48 miliar, turun 9,2% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,63 miliar. Namun, laba bersih ITMG masih bisa naik sebesar 8,3% menjadi US$ 168,8 juta, dibanding periode yang sama tahun lalu US$ 155,8 juta.
Saat ini ITMG telah memiliki satu pembangkit listrik berkapasitas 2 x 7 Mega Watt (MW) di Blok Timur area pertambangan salah satu entitas usahanya, PT Indominco Mandiri.