Beranda Batubara ITM Keluarkan US$ 213 Ribu Untuk Eksplorasi Juli

ITM Keluarkan US$ 213 Ribu Untuk Eksplorasi Juli

Jakarta-TAMBANG. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (IDX: ITMG) pada bulan Juli 2015 mengeluarkan biaya hingga US$ 213 ribu untuk menunjang kegiatan eksplorasi yang dilakukan dua anak usahanya, yakni PT Trubaindo Coal Mining (TCM) dan PT Indominco Mandiri (IMM).

 

Eksplorasi yang dilakukan oleh anak-anak usaha ITMG tersebut merupakan kelanjutan aktivitas pemboran dari eksplorasi di bulan sebelumnya.

 

“Kegiatan eksplorasi dilaksanakan oleh Departemen Geologi, dengan fokus diutamakan pada aktivitas pemboran pra-produksi dan pengembangan, dengan metode pemboran lubang terbuka dan pemboran inti,” demikian dijelaskan dalam laporan eksplorasi bulanan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (12/8).

 

Untuk Trubaindo, pemboran dilakukan pada area North Block (NB), South Block 1 (SB1), dan South Block 2 (SB2) yang terletak di Kecamatan Muara Lawa, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Pengerjaan dipercayakan pada tiga kontraktor pemboran yakni PT Geryndo, PT Saribumi Prima Utama, dan PT Cosyindo. Kegiatan eksplorasi tersebut bulan lalu menelan biaya US$ 64 ribu.

 

“Pada bulan Juli 2015 telah dilakukan kegiatan pemboran praproduksi di area North Block pada 4 lubang, dengan kedalaman total 190 meter. Pada area South Block 1 dilakukan kegiatan pemboran praproduksi pada 19 lubang bor yang meliputi pemboran lubang terbuka sedalam 112 meter dan pemboran inti sedalam 73 meter. Sementara di area South Block 2 telah dilakukan kegiatan pemboran praproduksi pada 34 lubang bor yang meliputi pemboran lubang terbuka sedalam 1.716 meter dan pemboran inti sedalam 659 meter,” laporan tersebut menguraikan.

 

Kemudian, untuk kepentingan analisa diambil 51 sampel dari pemboran uji kualitas tambang, dan 155 sampel dari pemboran pra-produksi.

 

Sementara untuk Indominco, pemboran dilakukan pada Blok Barat dan Blok Timur yang masuk dalam wilayah admistratif 3 kabupaten. Wilayah tersebut mencakup Kecamatan Sangatta Kabupaten Kutai Timur, Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai Kertanegara, serta Kecamatan Bontang Utara dan Selatan Kabupaten Bontang, yang semuanya termasuk dalam Provinsi Kalimantan Timur.

 

Berbeda dengan di Trubaindo, kegiatan pemboran di Indominco dilakukan oleh tim pemboran internal Departemen Geologi ITM yang telah memiliki dua unit alat bor Dando tipe 250 dan 210. Biaya yang dibebankan sepanjang Juli 2015 adalah US$ 149 ribu.

 

“Pada bulan Juli 2015 di Blok Barat belum dilakukan pemboran pra-produksi dan pengembangan, karena terkendala masalah perizinan,” laporan tersebut beralasan.

 

Namun, pada Blok Timur telah dilakukan pemboran pra-produksi sebanyak 62 lubang bor dengan kedalaman total 4.846 meter. Sementara pemboran pengembangan dilakukan pada 7 lubang bor dengan total kedalaman 1.647 meter. Untuk mendukung data eksplorasi diambil pula 413 sampel dari pemboran infil dan pit, serta dilakukan kegiatan pencatatan geologi pada 67 lubang bor dengan kedalaman 6.050.

 

“Dari hasil pemboran pra-produksi akan dilakukan pembaruan korelasi data lapisan batu bara dan perkiraan jumlah batu bara yang akan ditambang. Hal ini akan mempengaruhi perhitungan cadangan batu bara tahap selanjutnya, sebelum dilakukan kegiatan penambangan pada daerah tersebut. Setelah pemboran pra-produksi, akan dilakukan pemboran pengembangan daerah baru dengan tujuan menambah tingkat keyakinan cadangan batu bara dibandingkan dengan data eksplorasi sebelumnya, dengan tingkat kerapatan yang lebih dekat,” laporan tersebut menyimpulkan.