Beranda Tambang Today Isu Keberlanjutan Energi akan Dibahas dalam International Student Energy Summit 2015

Isu Keberlanjutan Energi akan Dibahas dalam International Student Energy Summit 2015

Jakarta – TAMBANG. Tahun ini, Institut Teknologi Bandung (ITB) mendapat kesempatan menggelar International Student Energy Summit 2015. Kardaya Warnika, Rektor ITB, menjelaskan bahwa acara ini nantinya akan memperjuangkan isu mengenai keberlanjutan energi.

 

“Ada tiga pilar penting dalam forum ini, yaitu regulasi pasar energi, dinamika energi global, serta teknologi dan inovasi energi,” ujar Kardaya saat gelaran konferensi pers, Rabu (20/5).

 

Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia, Muhammad Nasir juga menyatakan keprihatinannya mengenai isu energi ini. Menurtnya sejak tahun 1990 hingga saat ini, Indonesiat tidak menunjukkan kemajuan dalam bisnis energi, termasuk dalam hal pasokan yang masih kurang memadai.

 

Ia pun sempat menuturkan pengalamannya saat bertemu dengan perwakilan Uni Emirat Arab saat acara Konferensi Asia Afrika (KAA) bulan lalu. Meskipun merupakan salah satu penghasil minyak terbesar di dunia, negara tersebut ternyata sedang mengembangkan energi nuklir.

 

“Mereka mentargetkan PLTN sudah mulai beroperasi pada tahun 2020,” ujarnya memuji gerak cepat Uni Emirat Arab. Padahal, baru tahun 2008 lalu mereka mulai membicarakan mengenai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Kemudian di tahun 2012 mereka sudah melakukan studi kelayakan, dan tahun 2017 direncanakan akan mulai uji coba.

 

“Kenapa Indonesia yang sudah kesulitan energi tidak berpikir mencari energi alternatif lain?” lanjutnya.

 

Merujuk pada pengalaman negeri kaya minyak yang sudah mengantisipasi kebutuhan energinya jauh ke depan untuk sekian generasi berikutnya, Nasir pun berharap gebrakan generasi muda dalam forum ISES bisa membawa berkah bagi bangsa Indonesia.

 

ITB dipercaya menjadi tuan rumah International Student Energy Summit tahun ini setelah menyisihkan beberapa universitas bergengsi, seperti Carnegie Mellon di Amerika Serikat, Delft University of Technology di Belanda, serta beberapa perguruan tinggi lain dari Kanada, Arab Saudi, dan Rumania.

 

Acara tersebut akan dilangsungkan pada tanggal 10-13 Juni 2015 mendatang. Tahun ini, tema yang akan diangkat adalah ‘Connecting the Unconnected’.

 

Ketua ISES, Hilman Syahri Fathoni, menjelaskan, ada kesenjangan antara negara maju dan negara berkembang. Negara berkembang masih membicarakan subsidi energi, padahal negara maju sudah melangkah begitu jauh. Karenanya forum ini hendak menjembatani kesenjangan tersebut.