Jakarta-TAMBANG. Indonesia tahun ini kembali ikut serta dalam agenda internasional yang membahas soal isu energi dan lingkungan, International Student Energy Summit 2015. Ini kali ke empat forum internasional itu diselenggarakan dan Indonesia dipilih sebagai tuan rumah penyelenggara pada 10-13 Juni 2015 di Nusa Dua, Bali
Hilman Syahri Fathoni, Ketua Tim Penyelenggara mengatakan, forum ini bukan hanya diikuti oleh mahasiswa yang belajar di studi sektor energi namun juga mahasiswa yang belajar di luar sektor energi seperti ekonomi dan sosial. “Semua yang hadir tak harus mahasiswa teknik geologi atau semacamnya, di luar bidang studi itu juga bisa ikut, syaratnya mereka harus memiliki keinginan besar untuk mendalami permasalahan energi dan lingkungan di tataran global dan lokal,” kata Hilman kepada Majalah TAMBANG, Minggu (7/6) kemarin.
Pada ISES 2015, sebanyak 660 delegasi mahasiswa dari 100 negara akan hadi, 25% di antaranya berasal dari Indonesia. Selama empat hari berturut-turut, semua peserta akan dilibatkan dalam forum diskusi yang dihadiri 70 pembicara internasional dari berbagai bidang yang akan membahas mengenai perkembangan energi di negara berkembang khususnya dalam hal aksesibilitas.
“Kami ingin membawa cara berpikir yang baru mengenai sistem energi, sebuah gagasan yang memungkinkan untuk membuka wacana para mahasiswa terhadap isu ini,” kata Hilman.
Sementara itu, Kali Taylor, Direktur Eksekutif Student Energy mengatakan semua isu yang berkaitan dengan sektor energi, mulai minyak dan gas, batu bara, kelistrikan, energi terbarukan, serta lingkungan akan diperkenalkan kepada mahasiswa yang hadir. ISES 2015 menurutnya tidak akan mengarahkan para peserta untuk membuat sebuah kesepakatan mengenai kebijakan energi, namun jika nanti ada aktivitas yang dilakukan sebagai tindak lanjutnya, hal itu menjadi pilihan dari masing-masing perwakilan delegasi di setiap negara.
“Bisa saja tapi itu jadi bagian dari setiap delegasi sebab acara ini merupakan agenda global yang tidak memungkinkan untuk membahas secara rigit permasalahan yang ada di setiap negara. Jika delegasi dari Indonesia berinisiatif membuat rekomendasi pada pemerintah Indonesia dari hasil pertemuan, tentu akan kami apresiasi,” ungkapnya.
ISES 2015 akan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan ditutup dengan kuliah umum dari Presiden Joko Widodo. Pada hari pertama, mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga akan menjadi salah satu narasumber. Selain Sri Mulyani, beberapa figur nasional lain dari perusahaan migas, batu bara, serta energi terbarukan juga akan ikut ambil bagian.
Selain seminar dan diskusi, peserta akan dilibatkan dalam kegiatan seperti kompetisi kasus , field trip , dan kegiatan sosial lainnya. Acara ini akan didukung oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia termasuk UI , Universitas Udayana , UNPAD , UNDIP , UGM dan Universitas Trisakti. Sementara Institut Teknologi dan Sains Bandung terpilih sebagai penyelenggara acara.