Jakarta, TAMBANG. PEMERINTAH Nigeria mendesak segera dicapainya keputusan untuk mengakhiri banjir minyak. Pernyataan Menteri Perminyakan Nigeria, Emmanuel Ibe Kachiwku itu dikeluarkan hari Minggu kemarin, beberapa jam setelah Iran mulai mengirim kargo minyaknya ke Eropa.
Pengiriman minyak oleh Iran akan makin menambah kelebihan minyak di pasaran, dan harga akan semakin jatuh.
Menghadapi situasi itu, Menteri Perminyakan Nigeria, Kachiwku, akan segera berkoordinasi dengan Menteri Perminyakan Saudi Arabia dan Qatar. ‘’Diskusi di antara kami tengah berlangsung. Ketika kami berjumpa pada Desember lalu, sesama anggota OPEC seperti tidak saling berbicara. Setiap anggota melindungi posisinya masing-masing,’’ kata Kachiwku, sebagaimana dikutip media Iran, Press TV.
Iran pada hari Minggu kemarin mengumumkan, telah menambah kapasitas produksinya sebesar 400.000 barel per hari. Pemerintah Iran pernah mengumumkan, akan menambah produksinya sebesar 500.000 barel, setelah sanksi dari PBB dan Amerika Serikat diakhiri.
Iran juga mengumumkan, pengapalan pertama minyaknya sudah berlangsung. Minyak itu dijual ke Perancis, Rusia, dan Spanyol.
Pejabat Iran juga sudah mengumumkan, akan menambah produksinya untuk mengganti berkurangnya pemasukan akibat rendahnya harga minyak. Iran menyatakan tak mau mengurangi produksi demi kenaikan harga. Karena kenaikan harga itu akan dinikmati oleh negara lain.
Untuk membicarakan banjir minyak itulah, Kachiwku akan berkunjung ke Saudi Arabia dan Qatar, pekan depan. ‘’Apakah kami sudah sampai pada keputusan untuk mengurangi harga? Belum, kami belum sampai di sana. Tapi banyak cara yang bisa kami lakukan,’’ katanya.
Foto: Menteri Perminyakan Nigeria, Imanuel Ibe Kachiwku