Jakarta-TAMBANG.Perusahaan jasa pertambangan PT Intraco Penta Tbk. (INTA)terus mengembangkan lini bisnis selain usaha jasa pertambangan dan alat berat. Kali ini perusahaan dengan kode saham INTA ini menambah portofolio di bisnis pembangkit listrik. INTA telah merampungkan transaksi kepemilikan 30% saham di pembangkit listrik tenaga uap batu bara PT Petra Unggul Sejahtera senilai Rp337,5 miliar. Sebelumnya INTA juga sedang membangun pembangkit dari batu bara di Bengkulu dengan kapasitas 2×115 MW.
Pembelian saham di PT PUS ini sejalan dengan amanat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dislenggarakan pada 20 April 2017 silam. Saat itu pemegang saham setuju untuk melaksanakan transaksi pembelian saham PT Petra Unggul Sejahtera (pemilik PT TJK Power) melalui mekanisme right issue. Dan akhirnya seluruh proses transaksi telah berhasil dituntaskan di bulan Juni ini.
CEO INTA Group Petrus Halim mengaku perseroan senang sekali karena milestone penting dalam perjalanan INTA untuk memperkuat portofolio usaha di bidang ketenagalistrikan bertambah dengan PLTU di Batam yang telah beroperasi dan akan menghasilkan tambahan pendapatan lain-lain bagi INTA pada tahun ini.
“Jadi selain PLTU 2x115MW yang sedang dibangun di Bengkulu, bulan Juni ini kami sudah memiliki dua portofolio kelistrikan selain bisnis lain INTA yang sudah berjalan baik di bidang alat berat/konstruksi, jasa pertambangan, fabrikasi engineering infrastruktur serta jasa pembiayaan,” katanya dalam Siaran Pers yang diterima Majalah TAMBANG.
Halim juga menjelakan dengan tuntasnya right issue ini, perseroan senang karena mendapat kepercayaan pemegang saham dan investor. Ini terbukti dari sangat tinggi minat ketika dilakukan right issue bahkan sampai oversubscribed sekitar 2,1 kali sehingga kini kapitalisasi pasar INTA juga telah meningkat tajam.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak termasuk dari para pelanggan, mitra usaha, pemegang saham serta instansi-instansi terkait dari pemerintah lokal hingga pusat, semoga niat kami untuk menjadi perusahaan yang membangun ekonomi setempat bisa terus membuahkan hasil positif bagi kebaikan dan manfaat bersama,” ungkap Halim.
Sementara Direktur Keuangan INTA Fred L. Manibog berharap dengan akuisisi 20% saham di PLTU tesebut diakhir tahun 2017 pendapatan perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 20% dari pencapaian sebesar Rp.1,51 triliun di tahun 2016.
Untuk diketahui saham PT Petra Unggul Sejahtera (PUS) yang diakuisisi INTA sebesar 30% dengan nilai sekitar Rp337,5 miliar. PUS adalah pemegang saham PT TJK Power yang merupakan perusahaan penyedia tenaga listrik swasta berbahan bakar batubara berkapasitas 2x65MW di Batam.
TJK Power telah dan akan memasok listrik bagi PLN Batam selama 30 tahun sejak beroperasi secara komersial pada 2012. Sementara, saham TJK sebesar 10% juga dimiliki oleh PLN Batam selaku off-taker (pembeli) energi listrik yang dihasilkan PLTU TJK Batam.