Beranda Lingkungan Ini Komitmen dan Inovasi MDKA dalam Konservasi Lingkungan dan Mineral

Ini Komitmen dan Inovasi MDKA dalam Konservasi Lingkungan dan Mineral

Konservasi MDKA

Jakarta, TAMBANG – Sebagai perusahaan induk pertambangan logam dan mineral di Indonesia, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), berkomitmen untuk melakukan konservasi lingkungan dan mineral. Termasuk melakukan serangkaian inovasi dalam program tersebut.

Dengan meletakkan keberlanjutan sebagai dasar operasinya, MDKA berkomitmen secara aktif dan signifikan mengurangi emisi karbon yang berdampak negatif terhadap ekosistem lingkungan. Grup MDKA telah melakukan perbaikan dan langkah-langkah alternatif untuk mencapai tujuan keselarasan ekosistem dengan upaya konservasi lingkungan dan mineral.

MDKA merupakan perusahaan tambang yang melakukan eksplorasi, ekstraksi serta memproduksi emas, perak, tembaga, nikel dan mineral lain melalui anak-anak perusahaan yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia.

Sepanjang tahun 2022-2024, Grup MDKA tercatat melakukan lebih dari 5.500 penanaman mangrove di kawasan sekitar unit usaha, operasi dan proyek berjalan. Penanaman bibit mangrove yang dilakukan secara berkala ini, mendukung pemulihan kualitas ekosistem, mitigasi perubahan iklim, percepatan rehabilitasi lingkungan, penyerapan karbon berbahaya, hingga menjaga daratan dari ancaman abrasi laut.

Sebagai contoh, penanaman 1.000 bibit mangrove yang dilakukan relawan karyawan kantor pusat Merdeka di Kawasan Taman Wisata Angke dan Muara Gembong diperkirakan setidaknya dapat menyerap 25 ton karbon per tahun.

Sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan dan konservasi alam, Grup Merdeka hingga tahun 2024 telah menanam setidaknya 78 ribu bibit pohon serta menggarap lebih kurang 2.500 Ha lahan yang terdiri dari lahan kompensasi di daerah Sukabumi, Jawa Barat dan Bondowoso, Jawa Timur yang telah diserahterimakan kepada pemerintah sekaligus melaksanakan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), yang dilakukan di wilayah Proyek Emas Pani di Gorontalo.

Direktur PT Bumi Suksesindo, Cahyono Seto yang hadir mewakili di acara tanam mangrove menyampaikan bahwa, aksi ini turut menginspirasi karyawan dan masyarakat untuk peduli terhadap perlindungan alam.

“Selain berkontribusi terhadap lingkungan lewat penanaman bibit mangrove, Grup Merdeka juga membangun kesadaran kolektif para karyawan melalui program konservasi lingkungan berkelanjutan, sehingga menghasilkan aksi nyata yang positif terhadap kelestarian lingkungan sekitar,” ungkap Seto dalam keterangan yang diterima tambang.co.id, Senin (2/9).

Konsisten Lakukan Dekarbonisasi, MDKA Tanam 1.000 Bibit Mangrove di Kawasan Taman Wisata Angke

Selain lingkungan, langkah inovatif MDKA yaitu melakukan konservasi mineral dengan pemanfaatan bijih sisa penambangan tembaga untuk mendapatkan nilai tambah, seperti yang dilakukan di PT Batutua Kharisma Permai dan PT Batutua Tembaga Raya (BKP/BTR) tambang Pulau Wetar, Maluku Barat Daya. Bijih sisa penambangan yang masih mengandung pirit diolah lebih lanjut di pabrik Acid, Iron, Metal (AIM) melalui anak perusahaan PT Merdeka Tsingshan (MTI) yang berlokasi di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Pabrik ini dirancang untuk mengelola bijih sisa pakai dan bijih pirit dari PT BKP/BTR ke pabrik AIM lalu diubah menjadi berbagai produk termasuk asam sulfat, uap jenuh, pelet bijih besi, spons tembaga, hidroksida timbal-seng, emas, dan perak yang nantinya juga berguna dalam nilai rantai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik berkualitas tinggi.

Kemampuannya memproses bijih pirit diperkirakan mencapai lebih dari 1 juta ton. Pabrik AIM merupakan inovasi pertama dan satu – satunya di Indonesia. Pabrik pengolahan AIM sudah masuk tahap commissioning dan beroperasi sejak April 2024. Head of Corporate Communications PT Merdeka Copper Gold Tbk Tom Malik, selaku induk perusahaan menyatakan dengan adanya pengiriman bijih pirit dari Tambang Tembaga Wetar ke pabrik AIM di Morowali, maka saat ini Wetar tengah bertransformasi menjadi tambang pirit berumur panjang.

“Pabrik AIM jadi salah satu realisasi komitmen grup Merdeka terhadap konservasi mineral dalam hal perwujudan nilai tambah, yang berimplikasi positif terhadap keberadaan operasi Tambang Tembaga Wetar di Maluku Barat Daya serta dampaknya terhadap masyarakat. Hal ini turut mendukung transformasi proyek dan operasi grup Merdeka saat ini menuju proyek dan operasi tambang kelas dunia berumur panjang dan berbiaya rendah” Ungkap Tom.

Sebagai perusahaan dengan capaian ESG rating A berdasarkan penilaian Morgan Stanley Capital International (MSCI) sejak 2023, PT Merdeka Copper Gold Tbk berkomitmen untuk memperkuat reputasi sebagai perusahaan dengan tingkat kinerja ESG yang tinggi. Aspek kinerja lingkungan yang berdampak baik terhadap ekosistem dan masyarakat, menjadi prinsip mutlak yang harus dijalankan Grup Merdeka.