Jakarta-TAMBANG- Presiden Joko widodo (Jokowi) kembali melakukan pergantian Kabinet (reshuffle) jilid II di Istana Negara hari ini (Rabu, 27/07). Dalam pergantian kabinet tersebut, ada 9 nama baru yang masuk menjadi menteri serta 3 menteri yang berganti posisi. Pada pergantian Kabinet kali ini, Menteri ESDM Sudirman Said digantikan oleh Arcandra Tahar.
Nama Arcandra Tahar, memang belum banyak dikenal di dalam negeri. Namun di dunia internasional khususnya di sektor minyak dan gas dunia, namanya cukup dikenal. Ia merupakan professional yang banyak malang melintang di dunia perminyakan. Setidaknya, sejak Oktober 2013, Arcandra menjabat sebagai Presiden Direktur Petroneering Houston Texas, Amerika Serikat. Nama Arcandra memang santer dibicarakan beberapa sebelum pergantian cabinet. Dan ternyata, isu yang berkembang tidak salah.
Sebelum menjabat sebagai Presiden di Petroneering, Arcandra memiliki posisi sebagai Principal Horton Wison Deepwater Inc sejak Oktober 2009 hingga Oktober 2013. Juga pernah bekerja di AGR Deepwater Development System Inc, di Hydrodynamics Lead Floa TEC LLC dan berbagai perusahaan internasional lainnya.
Ia menyelesaikan S1 di Teknik Mesin ITB dan kemudian bekerja di Andersen Consulting, kemudian melanjutkan jenjang S2 di Amerika atas beasiswa PT Timah, kebetulan PT Timah saat itu, memberikan beasiswa kepada putra-putri terbaik Indonesia. Arcandra kemudian diterima di Texas A&M University, dengan bidang spesialisasi laut dalam. Kemudian melanjutkan post doctoral di Amerika, masih di bidang laut dalam.
Bapak dua orang anak ini memiliki karya yang luar biasa berupa hak paten tentang desain offshore di Amerika Serikat. Konon, Presiden Jokowi, banyak meminta masukannya terkait pengelolaan sumber daya alam, khususnya migas di Indonesia. Termasuk diantaranya soal kisruh blok Masela. Mungkin mengejutkan, karena sebagai ahli Oceanografi khsusunya laut dalam, ia memberi masukan agar blok Masela dilakukan dengan skema pipa darat.
Diharapkan, dengan posisi sebagai Menteri ESDM, proyek laut dalam yang saat ini sedang digarap dan belum berjalan denganbaik, bisa terselesaikan. Apalagi, potensi minyak di Indonesia saat ini kebanayakan berada di laut dalam dan wilayah timur Indonesia, mampu menyelesaikan persoalan di sektor migas. Apalagi di tengah industri migas yang sedang turun demikian juga di sektor pertambangan dan enegi secara umum.
Jadi kita tunggu kebijakan untuk menguarai dan menyelesaikan pekerjaan rumah yang tidak ringan di sektor energi dan mineral di Indonesia. Semoga.
Ya mudah-mudahan juga berhasil mengolah tentang migas yang ada di tanah air, jangan lupa juga ngurusin pertambangan yang ilegal di daerah-daerah termasuk ada hubungannya dengan Lingkungan hidup harus selalu bekerja sama, kami juga sebagai anak bangsa sangat bangga dengan pak sudirman said terima kasih pak yang begitu besar jasa bapak telah membuka masalah yang telah lama terjadi ditanah air,,,,semoga juga indonesia dipimpin orang-orang yang peduli dengan negerinya sendiri untuk kepentingan rakyat dan bangsa indonesia, terima kasih,