Jakarta, TAMBANG – Pemerintah lewat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) akan menggelar Indonesia Sustainability Forum (ISF), Kamis-Jumat (7-8/9). ISF adalah wujud kontribusi RI ke dunia dalam mengejar Net Zero Emission dan mengimplementasikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif (sustainable and inclusive growth).
“Dunia sedang berpacu dengan waktu untuk memenuhikomitmen Net Zero serta menyukseskan agenda pembangunan berkesinambungan atau SDGs,” ujar Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin dalam media briefing ISF, Selasa (22/8).
Pada dasarnya untuk mewujudkan kedua hal itu, imbuh dia, sudah dilakukan pemerintah lewat sejumlah perjanjian internasional. Namun, perlu gebrakan serius untuk mempercepat NZE 2060 dengan tetap memperhatikan nilai keekonomian yang berkelanjutan.
“Saat ini sudah terdapat banyak perjanjian dan komitmen internasional yang diharapkan dapat mendorong pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca, namun kita perlu bergerak lebih cepat dan inovatif,” beber dia.
Dia berharap dengan adanya perhelatan akbar ini, terwujud pertumbuhan ekonomi berkelanjutan secara adil dan merata dan bisa mengendalikan pemanasan global serta transisi energi secara Bersama-sama.
“Tentunya, upaya global harus mempertimbangkan beragam prioritas kepentingan negara maju dan berkembang. Sehingga, pertumbuhan berkelanjutan dapat dirasakan secara adil dan merata oleh semua khalayak. Pemerintah Indonesia berharap ISF dapat menghadirkan wadah atau platform kolaborasi lintas negara yang baru dan adil,” imbuhnya.
Sementara, Wakil Ketua Umum Koordinator Kadin Indonesia Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri, Shinta Kamdani mendorong seluruh pelaku usaha di Indonesia serta calon investor untuk menangkap peluang sustainability di dunia usaha yang berpotensi menjadi sektor perekonomian yang menjanjikan di masa mendatang.
“Inisiatif prinsip keberlanjutan adalah imperatif agar kita bisa keluar dari middle income trap dengan mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6% dalam rangka mencapai target Indonesia Emas di tahun 2045. Untuk itu pemerintah dan pelaku usaha perlu bersinergi untuk memastikan akselerasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang inklusif,” ucapnya.
“Gelaran ISF 2023 adalah bukti nyata kolaborasi pelaku usaha dan pemerintah untuk menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan dalam transisi ekonomi hijau” imbuh dia.
Kadin Indonesia sendiri telah turut aktif mendorong inisiatif menuju transisi ekonomi hijau dan investasi hijau di Indonesia dan Asia Tenggara melalui Kadin Net Zero Hub dan Carbon Center of Excellence.
Untuk diketahui, ISF akan menjadi konferensi sustainability paling akbar di Indonesia yang mempertemukan sekitar 700 pemangku kebijakan, pakar ahli, serta investor dari seluruh dunia untuk membangun kemitraan di bidang sustainability dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, diagendakan membuka acara ISF ini yang bertajuk “Pursuing Sustainable and Inclusive Growth”. Menteri Luhut akan menyampaikan keynote speech dengan tema besar Pertumbuhan dan Keberlanjutan (Growth and Sustainability) yang akan membuka jalan bagi Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas di tahun 2045.
Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan akan hadir dalam rangkaian Gala Dinner ISF 2023 bersama para pemimpin dunia, pelaku bisnis serta pakar isu sustainability internasional dan dalam negeri.