Jakarta-TAMBANG. Pasca pencabutan sanksi internasional pada pertegahan Januari lalu, Pemerintah Indonesia membuka jalur kerjasama dengan Iran di sektor kelistrikan serta minyak dan gas bumi (migas).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), I Gusti Ngurah Wiratmaja menuturkan Iran telah siap berinvestasi di Indonesia. Keseriusan itu, ditandai dengan adanya pertemuan bilateral yang akan digelar pada tanggal 23-24 Februari nanti. Wirat membeberkan, dalam pertemuan itu, kemungkinan besar akan membahas tentang investasi di kilang minyak.
“Dirjen migasnya mau ke sini, ketemu saya. Kita akan diskusi semua hal yang terkait investasi migas,” kata Wirat, seusai rapat kerja dengan Kementerian Perindustrian, di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (16/2).
Mengenai nilai investasi yang akan digelontorkan Iran, kata Wirat, nanti akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Yang jelas, skema investasi kilang dengan Iran menggunakan Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
“Total Investasi kita masih diskusikan. Yang Iran KPBU untuk inves kilang, karena penugasan sudah shortlist, sudah tahap jalan,” terangnya.
Diketahui, pekan lalu (13/2) Pemerintah Indonesia dan Iran telah menggelar pertemuan pertama di Bali. Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung tertutup tersebut kedua negara membahas kerjasama mengenai kelistrikan. Iran dikabarkan tertarik berinvestasi pada pembangkit tenaga air dan energi baru terbarukan.
Wirat menyebutkan selain Iran, Irak juga berniat investasi di sektor migas di Indonesia. “Setelah Iran, selanjutnya ada Irak,” bocornya.