BEIJING, TAMBANG. CINA mengimpor timah dalam jumlah lebih banyak pada 2014, dibanding tahun sebelumnya. Total impor bijih timah dan konsentratnya pada 2014 mencapai 177.950 ton. Jumlah timah yang terkandung di dalam impor itu mendekati 28.000 ton, lebih tinggi 50% dibanding tahun sebelumnya.
Ini merupakan impor timah tahunan terbesar oleh Cina, demikian ITRI, perkumpulan lembaga dan perusahaan yang bergiat di dunia timah internasional, dalam pernyataannya pada hari Kamis kemarin. Menurut pemberitaan Shanghai Metals Market, sebanyak 97% impor bijih dan konsentrat itu berasal dari Myanmar.
Produksi timah olahan di Cina naik hampir 22% pada 2014, menjadi 186.900 ton, demikian disampaikan Asosiasi Industri Metal Nonfero Cina. Kenaikan produk olahan itu dibarengi dengan turunnya impor timah olahan.
Pada 2014, impor turun 41% dibanding tahun sebelumnya, menjadi 7.771 ton. Tetapi, pada Desember 2014 terjadi kenaikan impor sebanyak 297% dibanding bulan sebelumnya, menjadi 1.123 ton.
Pemasok terbesar timah olahan ke Cina adalah Indonesia. Ekspor timah dari Indonesia merupakan sepertiga dari total impor timah olahan oleh Cina.
Berdasar data tidak resmi, Cina sebetulnya telah menjadi eksportir timah pada 2014, pertama kalinya dalam tujuh tahun. Diperkirakan Cina mengekspor lebih dari 9.000 ton. Tetapi data resmi menyebutkan, Cina hanya mengekspor sebanyak 937 ton pada 2014.
Ekspor itu tidak dalam bentuk batangan, untuk menghindari 10% pajak ekspor.
Sumber foto: tiningot.en.ecplaza.net
