Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan investasi Indonesia dengan portofolio bisnis yang terdiversifikasi, PT Indika Energy Tbk. (Indika Energy) mengumumkan rencana membentuk badan hukum baru. Untuk mewujudkan rencana tersebut, Indika menggandeng Altilium Group dan PT Terra Sustineri Berdaya (TSB). Badan hukum ini nanti akan berperan mempromosikan, memasarkan, dan melisensikan DNi ProcessTM di Indonesia. Hal ini diumumkan pada 11 November 2022 pada penyelenggaraan B20 Indonesia Net Zero Summit di Bali, Indonesia.
Gencarnya peralihan ke kendaraan listrik (EV) dan perlu diimbangi dengan peningkatan investasi di pabrik pengolahan bijih untuk mencukupi pasokan logam baterai. Tindakan signifikan perlu dilakukan untuk mengembangkan fasilitas pemrosesan yang didukung oleh teknologi bersih. Sebagai langkah awal, kemitraan ini akan berkolaborasi untuk memulai studi kelayakan pembangunan pabrik DNi ProcessTM pertama di tanah air. Pabrik ini akan dirancang untuk memproduksi sedikitnya 16.000 tpa nikel dan kobalt dalam bentuk produk hidroksida campuran (MHP), meskipun pabrik dapat dirancang untuk menghasilkan nikel dan kobalt sulfat.
Pada awalnya, DNi ProcessTM dikembangkan untuk digunakan di Indonesia dalam memproses cadangan logam. “Kami sangat senang bermitra dengan TSB dan Indika Energy untuk mengembangkan DNi ProcessTM kami di Indonesia. Tujuan kami adalah untuk mengembangkan industri kendaraan listrik dengan pasokan nikel dan kobalt yang bersih dan berkelanjutan, dan mendukung Indonesia sebagai pemain terkemuka dalam transisi ke EV di seluruh dunia.” ungkap CEO Altilium Chris Gower.
Sementara Azis Armand, Vice President Director and Group CEO Indika menegakan kembali komitmen untuk mencapai target karbon netral. “Niat ini sejalan dengan komitmen kami untuk mencapai target netral karbon pada tahun 2050. Melihat potensi besar pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, Indika Energy berharap kerjasama ini akan menjadi landasan bagi bisnis kendaraan listrik yang komprehensif” ujar Azis Armand.
Optimisme juga disampaikan Heru Dewanto, Chairman TSB. “TSB dengan senang hati mengumumkan kemitraannya dengan Altilium dan Indika Energy untuk membuka potensi cadangan nikel terkaya di dunia melalui penerapan DNi ProcessTM, teknologi pemrosesan nikel pertama yang berkelanjutan dan tanpa limbah. Inisiatif ini akan memposisikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai nilai EV untuk mendorong transisi energi global,”ungkap Heru.
Untuk diketahui, DNi ProcessTM Altilium adalah teknologi tanpa limbah yang berkelanjutan yang meniadakan kebutuhan akan bendungan tailing dan pembuangan di laut dalam. Hal ini juga memberi pemegang lisensi solusi yang lebih menguntungkan, fleksibel dan efisien untuk memproduksi PLTMH ‘tingkat baterai’. Hal ini dapat dicapai karena proses mengekstrak kadar nikel dan kobalt yang optimal, bersama dengan logam lain yang dapat dijual (Ni, Co, Sc, Fe, Mg, Al) dari seluruh profil bijih laterit.
Berita ini mengikuti pengumuman terkini tentang investasi signifikan dari General Motors (GM) di Proyek TECH Queensland Pacific Metals (ASX:QPM) yang menggunakan Proses DNiTM sebagai inti dari operasinya yang saat ini dalam tahap penutupan Studi Kelayakan Definitif, QPM telah memberi sinyal kepada pasar bahwa Proses DNi memungkinkan untuk mendapatkan bahan baku baterai dengan carayang lebih aman, bersih, dan ramah lingkungan.