Jakarta,TAMBANG, PT Indika Energy,Tbk (INDY) secara perlahan mulai mengurangi eksposure batu bara dengan mulai melakukan diversifikasi. Diversifikasi yang dilakukan diantaranya dengan membangun terminal penyimpanan BBM di Kariangau, Kalimantan Timur untuk ExxonMobil. Fasilitas ini telah beroperasi pada sejak awal November 2020.
Selain itu, perseroan juga melakukan investasi strategis di perusahaan pertambangan emas Nusantara Resources Limited (Nusantara) yang mengembangkan Proyek Awak Mas. Di tambang emas yang berlokasi di Sulawesi Selatan ini, INDY menguasai 45,8% saham.
“Kami yakin, berbekal kemampuan kami yang telah terbukti di bidang pertambangan dan didukung inisiatif digitalisasi yang telah kami terapkan, Indika Energy akan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Azis Armand, Wakil Direktur Utama dan CEO INDY.
Dari sisi kinerja, perusahaan terus beradaptasi dan meningkatkan kinerja operasionalnya, serta membangun sinergi dengan anak-anak usaha. Manajemen juga fokus menjaga kesinambungan operasi dan melakukan berbagai inisiatif sosial penanggulangan COVID-19. Penurunan harga komoditas batu bara dan pandemi Covid-19 turut memberikan dampak terhadap industri batu bara, termasuk bagi kinerja Indika Energy.
Meski demikian di tengah penurunan harga batu bara, Perusahaan berhasil mempertahankan posisi keuangan yang kuat dengan kas USD602 juta dan net gearing 1,0x per September 2020. Indika Energy juga melakukan inisiatif Manajemen Liabilitas melalui penerbitan surat utang sebesar USD675 juta. Hasilnya akan digunakan untuk mendukung diversifikasi usaha.
Manajemen INDY juga menyatakan komitmen untuk tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan karyawan di seluruh grup perusahaan dengan tetap beroperasi normal. Ini dilakukan diantaranya sebagai upaya mendukung ketahanan energi nasional. “Tahun ini, kesehatan dan keselamatan karyawan serta kesinambungan operasional menjadi fokus utama Indika Energy,”tandas Aiz.
Perusahaan juga bergotong-royong, membangun fasilitas pemeriksaan PCR dan pusat isolasi sementara, serta melakukan aktivitas CSR dan donasi sebesar USD5,6 juta untuk membantu upaya penanganan COVID-19 di Indonesia.
“Gotong-royong adalah budaya bangsa yang selalu kami junjung dan selaras dengan tata nilai Perusahaan. Indika Energy berkomitmen membangun bangsa dan memberi sumbangsih terhadap Indonesia,” lanjut Azis.
Indika Energy juga fokus dan memperkuat komitmen untuk mengembangkan usaha yang berkelanjutan dan bertanggung jawab melalui implementasi ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam seluruh aktivitas operasional perusahaan.
Saat ini Indika Energy dan beberapa anak perusahaan seperti PT Kideco Jaya Agung, PT Petrosea,Tbk, Indika Indonesia Resources dan Interport Mandiri Utama sudah mendapatkan sertifikat ISO 37001. Ini terkait sistem manajemen anti penyuapan, sementara anak usaha yang lain sedang dalam proses. Paparan public yang dilaksanakan secara daring ini dihadiri selain oleh Wakil Direktur Utama dan CEO Indika Energy, Azis Armand. Juga Direktur dan CFO Indika Energy Retina Rosabai.