Jakarta, TAMBANG – PT Vale Indonesia (Inco) membantah soal kabar penemuan cadangan emas yang super besar di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini disampaikan oleh Senior Manager Communication Inco, Budi Handoko, yang menegaskan pihaknya tidak ada kegiatan eksplorasi di wilayah NTB.
“PT Vale (Indonesia) tidak memiliki dan menjalankan operasi eksplorasi bijih emas di NTB. Higga saat ini, PT Vale hanya menjalankan kontrak karya dengan pemerintah untuk operasi penambangan dan pengolahan nikel di Sulawesi,” ungkap Budi Handoko kepada tambang.co.id, Senin (21/5)
Sejauh ini kegiatan penambangan Inco memang berada di sekitar Sulawesi, yang tersebar di Blok Sorowako, Blok Bahodopi dan Blok Pomala.
Sebelumnya, kabar penemuan cadangan emas tersebut beredar setelah Direktur PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Vale dan Aneka Tambang (Antam) berhasil dalam eksplorasinya di NTB. Bahkan pimpinan Holding BUMN Tambang ini juga menjabarkan soal bocoran jatah antara Vale dan Antam atas penemuan tersebut.
“Ini kongsinya sama Vale, mereka punya 75 persen sementara Antam 25 persen. Antam hanya 25 persen karena tidak punya modal,” ujar Budi Gunadi dalam acara buka puasa bersama dengan Menteri BUMN Rini Soemarno, Jumat lalu (18/5).
Menindaklanjuti apa yang disampaikan Budi Gunadi, pihak Inco menjelaskan bahwa kemungkinan yang dimaksud Budi Gunadi adalah Vale Global atau Vale S.A yang berkedudukan di Brazil, bukan Vale Indonesia atau Inco.
“Ini entitas yang berbeda. Kemungkinan besar, Vale Global S.A yang di Brazil memang ada kerjasama dengan Antam, punya perusahaan JV (Join Venture) dengan Antam di Dompu,” ujar Budi Handoko.
Meski mengetahui ada kerjasama antara Vale S.A dengan Antam di NTB, Budi Handoko tidak bisa memastikan, bahwa itu adalah kerjasama eksplorasi yang telah membuahkan hasil penemuan cadangan emas sebagaimana dimaksud.
“Tapi saya belum bisa konfirmasi bahwa itu yang dimaksud pak Budi (Gunadi), cuma dugaan saya itu sih,” seloroh Budi Handoko.
Asal tahu saja, bila mengacu pada pernyataan Budi Gunadi, maka benar adanya bahwa cadangan tersebut memang sangat besar. Ia mengklaim cadangan emas di Dompu jumlahnya dua kali lipat dibandingkan dengan cadangan yang dimiliki oleh Newmont Nusa Tenggara (sekarang Amman Mineral).
Selain emas, tuturnya, cadangan tembaga di Dompu juga dipekerkirakan lebih besar dari PT Merdeka Copper Gold Tbk yang memiliki tambang di Jawa Timur.
Secara kalkulasi, maka cadangan emas di Dompu diperkirakan mencapai 1,38 juta ton emas karena tambang Batu Hijau milik Newmont memiliki cadangan 690.000 ton emas. Sementara cadangan tembaga di Dompu diperkirakan melebihi 8,6 juta ton atau 19 miliar pounds, sesuai cadangan tembaga di Merdeka Copper.