Jakarta, TAMBANG-PT RMK Energy Tbk (RMKE IJ) berhasil membongkar 1,541 train set dengan kapasitas 4,1 juta MT batu bara hingga periode April 2023, atau tumbuh sebesar 21,6% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Perseroan juga berhasil memuat 372 tongkang dengan kapasitas 2,9 juta MT batu bara, atau tumbuh signifikan sebesar 43,8% YoY. Peningkatan bongkar dan muat batu bara ini tidak terlepas dari ketepatan waktu bongkar kereta yang lebih cepat 37 menit menjadi 03:21 jam per train set.
Direktur Keuangan Perseroan, Vincent Saputra mengatakan perusahaan masih optimistis untuk mencapai target tahun ini dengan pertumbuhan yang sangat baik hingga April 2023.
“Walaupun terdapat normalisasi harga, kinerja segmen penjualan batu bara juga masih bertumbuh dengan kenaikan volume yang signifikan mengalahkan efek normalisasi harga batu bara,” ungkap dia dalam keterangan tertulis, Rabu (31/5).
Selain itu, segmen jasa juga menjadi penyokong kinerja yang sangat baik tahun ini dengan volume jasa yang juga tumbuh signifikan serta kinerja operasional yang efisien dan efektif.
Penggunaan bahan bakar meningkat sebesar 24,6% YoY seiring dengan peningkatan volume jasa batu bara, namun rasio penggunaan bahan bakar per ton batu bara menjadi lebih efisien dari 0,99 liter/ton tahun lalu menjadi 0,86 liter/ton pada tahun ini.
Dari segmen penjualan batu bara, Perseroan berhasil membukukan penjualan batu bara sebesar 827,4K MT batu bara hingga periode April 2023, dengan pertumbuhan sebesar 47.2% YoY.
Rata-rata harga penjualan batu bara pada tahun ini terkoreksi sebesar 20,2% YoY, namun Perseroan optimis kinerja segmen penjualan batu bara tahun ini masih akan tumbuh dengan volume penjualan batu bara yang masih terus meningkat mengalahkan efek normalisasi harga.
Kinerja segmen penjualan batu bara ini juga ditopang oleh pertumbuhan produksi in-house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang memproduksi 416,7K MT batu bara, meningkat sebesar 64,4% YoY sejak beroperasi pada Februari tahun lalu.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional Perseroan, William Saputra juga menyampaikan bahwa Perseroan menargetkan untuk membongkar kereta dengan 12,4 juta MT dan memuat tongkang dengan 10,8 juta MT dan telah tercapai masing-masing sebesar 32,7% dan 26,7% hingga April tahun ini.
“Dari segmen penjualan batu bara, Perseroan menargetkan penjualan batu bara sebesar 2,8 juta MT dan telah tercapai sebesar 29,7%. Dari total volume penjual batu bara tersebut, Perseroan menargetkan produksi batu bara in-house sebesar 2,1 juta MT dan telah tercapai sebesar 19,8%,” beber William.
Produksi batu bara in-house berkontribusi sebesar 50,4% total volume penjualan batu bara. Peningkatan kontribusi penjualan batu bara in-house ini juga menjadi indikator efisiensi yang efektif dengan biaya produksi yang lebih rendah melalui afiliasi kontraktor tambang in-house.