Jakarta,TAMBANG, Seiring dengan mulai pulihnya perekonomian global. Konsumsi dan permintaan energi juga mulai meningkat. Ini mempengaruhi pergerakan harga batu bara. Untuk bulan terakhir tahun ini, Harga Batubara Acuan (HBA) melanjutkan trend penguatan. HBA Desember ditetapkan diangka USD59,65 per ton. Sementara di Bulan November ditetapkan sebesar USD 55,71 per ton. Artinya naik 7,07% atau USD3,94 per ton.
Sebagaimana diketahui HBA merupakan harga jual beli batubara (spot) dengan titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel) sebesar. HBA ditetapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif setiap bulan.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan kenaikan harga batubara Indonesia tak lepas dari meningkatnya permintaan pasar global. “Jepang, Korea Selatan dan India sedang gencar-gencarnya melakukan impor batu bara dari Indonesia guna memenuhi kebutuhan industri domestik mereka. Ini menandakan pulihnya industri di negara-negara tersebut,” terang Agung di Jakarta, Rabu (2/12).
Faktor lain yang turut memicu penguatan HBA adalah adanya penandatanganan kesepakatan peningkatan kesepakatan ekspor batubara Indonesia ke Tiongkok. “Dua penyebab tadi turut memperkuat sentimen positif terhadap kenaikan harga batubara,” lanjut Agung.
Dalam tiga bulan terakhir, pergerakan HBA terus menguat setelah hampir sepanjang tahun mengalami kelesuan dan kontraksi yang luar biasa akibat pandemi Covid-19. Tercatat pada bulan Oktober, harga batu bara di angka USD51 per ton dari bulan sebelumnya, September hanya menyentuh angka USD49,42 per ton. Secara menyeluruh, rata-rata HBA di tahun 2020 yaitu USD58,17 per ton.
Semenjak Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi global, pergerakan HBA memang mengalami fluktuasi. HBA sempat menguat sebesar 0,28 persen ke angka USD67,08 per ton pada Maret 2020 dibandingkan Februari 2020 yang dipatok USD66,89 per ton dan Januari pada angka USD65,93 per ton.
Kemudian, HBA terus mengalami pelemahan ke angka USD65,77 per ton pada April dan USD61,11 per ton pada Mei. Selanjutnya, pada Juni 2020, HBA turun ke angka USD52,98 per ton, Juli USD52,16 per ton, dan Agustus USD50,34 per ton. Sempat turun di bulan September menjadi USD49,42 per ton, HBA kembali menguat di bulan Oktober sebesar USD51 per ton.
HBA diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya. Kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR.