JAKARTA, TAMBANG. HARGA tembaga hanya bergerak sedikit, Kamis kemarin. Pergerakan itu dipicu oleh munculnya berita kesepakatan beberapa produsen utama minyak untuk tidak menaikkan produksi, serta berita keberhasilan restrukturisasi utang perusahaan raksasa komoditi, Glencore.
Harga tembaga terpantau rendah akibat rendahnya permintaan, disebabkan libur panjang Imlek di Cina. Diperkirakan pada kuartal kedua harga kembali naik, setelah pabrik-pabrik kembali beroperasi normal.
‘’Kami perkirakan pasokan dan permintaan tembaga pada kuartal pertama ini mencapai titik keseimbangan. Akan ada permintaan besar dari pembangunan jaringan transmisi listrik, pembuatan peralatan rumah tangga, serta otomotif,’’ tulis perusahaan sekuritas Argonaut Securities.
Rendahnya harga membuat penambang dan perusahaan pengolahan di Cina mengurangi produksinya. Kedua faktor itu berperan dalam meningkatkan harga tembaga.
Kantor berita Reuters melaporkan, di Bursa Logam London, tembaga diperdagangkan pada $ 4.582,50 per ton, naik 0,7% dibanding sesi perdagangan sebelumnya. Titik tertinggi harga tembaga dicapai pada harga $4.615.
Di Bursa Berjangka Shanghai, harga tembaga bisa menembus $5.475 per ton.
Seorang pedagang konsentrat tembaga mengatakan, dari akhir April hingga Mei permintaan konsentrat tembaga cukup tinggi. April-Mei dikenal sebagai bulan puncak permintaan tembaga di Cina.
Harga seng naik 1%, tetapi yang diperdagangkan volumenya sedikit.