Beranda ENERGI Migas Harga Minyak Turun, Aljazair Dorong Pengurangan Produksi

Harga Minyak Turun, Aljazair Dorong Pengurangan Produksi

Jakarta, TAMBANG. ALJAZAIR tengah berdiskusi intensif dengan produsen minyak di lingkungan OPEC maupun di luar OPEC, untuk mencapai kesepakatan yang bisa memicu stabilisasi pasar minyak dan meningkatkan harga.

 

‘’Komunikasi terus-menerus kami lakukan, demi stabilisasi pasar. Saat ini pasar dilanda lemahnya permintaan, serta ekonomi yang tak kunjung membaik,’’ kata Menteri Energi Aljazair, Salah Khebri, kepada kantor berita Aljazair, APS, kemarin.

 

Diskusi antara Salah Khebri dengan mitra produsen minyak itu dimaksudkan untuk membangun kesamaan di antara sesama produsen agar mau mengurangi produksi minyaknya. ‘’Sejak November 2014, OPEC tidak mengurangi produksinya. Sejak itu harga terus-menerus turun,’’ kata Salah.

 

Agar diskusi mengenai pengurangan produksi itu berjalan lancar, Salah tak hanya berdiskusi dengan anggota OPEC, melainkan juga dengan produsen utama lain di luar OPEC, yakni Rusia.

 

‘’Kekuatan OPEC sudah berkurang. Pada 1990, OPEC memasok 44% kebutuhan minyak dunia. Kini tinggal 31%. Oleh karena itu, penting untuk mengajak produsen non-OPEC duduk bersama-sama,’’ kata Salah.

 

Tapi ia mengingatkan, Aljazair tidak mau ikut pertemuan, bila sejak awal para peserta sudah bersikeras untuk tidak memangkas produksinya.

 

Minyak dan gas berperan penting bagi APBN Aljazair. Sekitar 60% duit APBN berasal dari minyak. Harga minyak yang hancur membuat Aljazair menghitung ulang APBN-nya. Sejumlah proyek yang butuh biaya besar, dibekukan.

 

Harga minyak memang belum menunjukkan tanda membaik. Dua minyak andalan dunia, Breng dan West Texas Intermediate, hari ini harganya turun setelah data perdagangan Cina menunjukkan kinerja kurang membaik. Hari ini, harga minyak Brent turun 39 sen atau 1,14% menjadi US$ 33 per barel. Minyak West Texas turun 21 sen atau 0,70% menjadi US$ 29,23 per barel.

 

Jumat lalu, hari terakhir perdagangan pekan lalu, harga naik hampir 10%, setelah muncul berita bahwa OPEC kemungkinan besar setuju terhadap pengurangan volume produksi.  Namun, kenaikan itu tak berlangsung lama. Cina mengeluarkan data perdagangan, yang menunjukkan bahwa kinerja ekonominy memprihatinkan. Harga minyak pun turun lagi.

 

Foto: salah satu sumber minyak Aljazair. Sumber foto: nytimes.com