Beranda ENERGI Migas Harga Minyak Naik Akibat Kudeta di Turki

Harga Minyak Naik Akibat Kudeta di Turki

Tentara Turki menutup jembatan di atas Selat Bosphorus. Sumber: theguardian.co.uk

TAMBANG, JAKARTA. HARGA minyak Brent naik 1,01% menjadi $48,09 per barel. Minyak acuan Amerika Serikat, WTI, harganya naik 0,72% menjadi $46,28 per barel.

 

Kenaikan harga minyak ini diduga kuat karena terjadinya karena ketidakstabilan di Timur Tengah, dan adanya kudeta di Turki. Sekelompok perwira pasukan khusus dan Angkatan Udara mengklaim mengambilalih pemerintahan, dan menawan Panglima Angkatan Bersenjata dan para sejumlah perwira tinggi.

 

Presiden Turki Tayyip Erdogan, yang tengah berada di Mongolia untuk mengikuti pertemuan Asia-Eropa, menyebut tindakan sejumlah perwira pembelot itu inkonstitusional. Ia menyerukan rakyat untuk turun ke jalan.

 

Turki bukan produsen utama minyak, tetapi merupakan daerah yang strategis, tempat kapal minyak dan pipa penyalur minyak terletak.

 

Jumat kemarin, terdengar tembak-menembak di Ankara, ibukota Turki. Jet-jet tempur terbang sangat rendah selama satu jam lebih. Perdana Menteri Turki, Binali Yildrim mengatakan, sekelompok tentara mencoba melakukan tindakan kudeta.

 

Jembatan Bosphorus dan Jembatan Sultan Mehmet, keduanya melintasi Selat Bosphorus di Istambul, ditutup oleh militer. Istambul terletak sekitar 500 kilometer dari Ankara. Bosphorus merupakan selat penting bagi lalu lintas kapal dari Asia ke Eropa, dan sebaliknya. Sebagian di antaranya merupakan kapal tanker minyak.

 

Kantor berita CNBC pagi ini melaporkan, kenaikan harga minyak semata-mata terjadi karena peristiwa di Turki. CNBC mengutip John Kilduff, pendiri Again Capital, lembaga konsultan pengelola dana dari New York, Amerika Serikat.

 

Kudeta di Turki sebetulnya hanya menjadi faktor tambahan bagi kenaikan harga minyak. Sebelumnya harga minyak memang cenderung naik, setelah data menunjukkan terdapat kenaikan permintaan minyak di Amerika dan Cina.

 

Jumlah rig untuk produksi minyak juga meningkat. Selama enam pekan berturut-turut jumlah rig bertambah 6, menjadi 357. Meski bertambah, tetapi masih jauh ketimbang Juli tahun lalu, yang mencapai 638 buah. Penambahan ini memperkuat analisis yang mengatakan bahwa harga minyak telah mencapai dasar, dan produksi akan meningkat lagi pada awal tahun depan.

 

Penjualan sektor eceran di Amerika pada Juni lalu dilaporkan melebihi perkiraan. Penjualan kendaraan bermotor dan barang kebutuhan sehari-hari meningkat. Indeks konsumen terus meningkat, selama empat bulan berturut-turut.

 

Ekonomi Cina tumbuh 6,7% pada kuartal kedua tahun ini, ketimbang periode yang sama tahun lalu.