Jakarta,TAMBANG,- PT ExxonMobil Lubricants Indonesia(EMLI) menjadi salah satu peserta dan membuka booth di Coaltrans Asia 2022 yang kembali digelar secara offline di Bali, 18-20 September. Sebagai usaha jasa penunjang kegiatan di pertambangan batu bara, EMLI melihat industri batu bara memiliki peran yang sangat penting Indonesia. Di satu sisi sebagai sumber energi penting dalam mendukung ketahanan energi nasional. Juga terkait dengan pendapatan negara termasuk devisa dimana sektor batu bara ini memberi kontribusi yang signifikan dalam bagi penerimaan negara di beberapa tahun terakhir.
“Dalam konteks itulah, EMLI ingin mendukung industri ini lewat produk-produk berkualitas baik pelumas, bahan bakar maupun solusi-solusi yang terkait dengan operasional di industri pertambangan batu bara. Lewat produk-produk berkualitas dari kami diharapkan produktivitas, efektivitas yang pada akhirnya bermuara pada efisiensi dalam seluruh rantai kegiatan produksi bisa terjadi. Sehingga akhirnya menciptakan iklim industri yang produktif dan efisiens,”tandas Presiden Direktur EMLI Syah Reza pada Senin (19/9).
Menurut Syah Reza meski Industri batu bara saat ini sedang booming dengan harga yang melambung, produktivitas dan efisien tetap menjadi kunci dalam menciptakan pertumbuhan. “Kita tetap mendorong efisiensi, bukan berarti dengah harga tinggi kita melupakan biaya. Kami juga melihat bahwa masih ada peluang efisiensi yang bisa dilakukan terutama dari kontraktor tambang. Kami ingin membantu perusahaan-perusahaan kontraktor tambang ini mencapai hal itu dengan produk-produk pelumas, grease dan BBM dari kami,”terangnya.
Salah satu produk yang diperkenalkan EMLI kali ini terkait dengan pelumasan grease atau yang lebih dikenal gemuk. Ini merupakan produk yang banyak digunakan di kegiatan operasi pertambangan batu bara. “Produk ini sangat penting perannya dalam menentukan kinerja alat-alat berat seperti exchavator. EMLI telah memperkenalkan layanan berupa analisa grease yang dinamakan Mobil ServSM Grease Analysis. Ini merupakan layanan tepat guna bagi konsumen dimana mereka bisa melihat kondisi pelumas grease yang digunakan apakah terjadi keausan yang tidak normal, atau terjadi kontaminasi atau terkait degradasi dari pelumas yang digunakan lebih awal dari yang seharusnya. Dari sana bisa diambil tindakan-tindakan preventif yang dapat mencegah downtime yang tidak terduga,”terang Syah Reza.
Lewat layanan ini, terang Syah Reza perusahaan dapat menjaga lifetime dari alat berat. “Ditengah ketersediaan alat berat yang masih sangat terbatas seperti saat ini, perusahaan perlu melakukan preventif maintenance untuk menghindari kerusakan lebih berat. Karena kalau alat produksi mengalami kerusakan akan mengganggu produktivitas operasi dan juga menimbulkan biaya perbaikan yang lebih tinggi,”jelasnya lagi.
Lewat layanan Mobil ServSM Grease Analysis ini, perusahaan kontraktor tambang dapat memantau kondisi alat berat secara khusus terkait dengan manfaat grease. Dari sana bisa dilakukan berbagai langkah preventif yang memungkinkan lifetime alat berat bisa lebih lama.
Syah Reza mengaku masih optimis dengan industri batu bara ke depan. Ia melihat permintaan batu bara dalam beberapa tahun ke depan masih tinggi. “Batu bara masih menjadi sumber energi pilihan karena sejauh ini merupakan sumber energi yang lebih murah diantara banyak sumber energi lain. Namun yang perlu dilakukan adalah bagaimana pemanfaatan batu bara di pembangkit listrik menggunakan teknologi seperti Super Critical atau Ultra Super Critical yang lebih ramah lingkungan. Itu yang banyak dilakukan negara-negara lain,”terangnya.
Sementara sebagai usaha jasa penunjang dalam industri pertambangan batu bara, EMLI akan terus mendukung kegiatan usaha di sektor agar lebih produktif dan efisien ke depan lewat produk-produk dan layanan berkualitas.