Bali, TAMBANG – Perusahaan perangkat lunak pertambangan, Micromine menyelenggarakan temu tahunan para pengguna atau user conference di Bali. Dalam ajang tersebut, para pengguna Micromine berbagi ide dan pengalaman terkait berbagai inovasi, terutama di bidang eksplorasi serta pengelolaan tambang.
Christanti Taurina, Regional Marketing Manager Micromine menjelaskan, tahun ini penyelenggaraan Micromine User Conference mengangkat tema “prospering through mining innovation, building a path to the future”. Harapannya, Micromine dapat semakin memperkuat perannya dalam mendorong inovasi terkait digitalisasi di sektor pertambangan.
“Ada berbagai rangkaian acara dalam Micromine User Conference tahun ini. Mulai dari loka karya, seminar, dan kesempatan untuk berjejaring. Kami mengundang para pengguna dari sektor industri pertambangan untuk berbagi pengalaman. Selain itu, kami juga melibatkan akademisi dan mahasiswa. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengakselerasi terobosan-terobosan baru dalam menciptakan operasional pertambangan yang semakin produktif dan efisien,” bebernya, Rabu (8/11).
Menurutnya, Micromine selalu memberikan pembaharuan fitur pada berbagai line up produknya. Tujuannya untuk memperkuat sekaligus mempermudah alur kerja para pengguna, yang memiliki kebutuhan berbeda dan karakter operasional unik.
Untuk bisa memberikan pembaharuan yang tepat, kata Christanti, diperlukan masukan dan saran dari para pengguna. Lewat ajang user conference ini, para pengguna Micromine bisa bercerita soal tantangan di lapangan dan sejauh mana produk Micromine mampu menjawabnya.
“Kami memberikan kesempatan kepada para pengguna Micromine untuk berbagi wawasan, juga untuk menyampaikan tantangan di lapangan, sehingga kami bisa malakukan pengembangan pada layanan maupun fitur-fitur Micromine,” bebernya.
Sebagai informasi, Micromine User Conference diselenggarakan selama tiga hari pada tanggal 7-9 November. Menghadirkan para pembicara yang beragam, mulai dari PT Bintani Megah Indah, PT Tekindo Energi, PT Agincourt Resources, PT Geofix Indonesia, PT Nusa Halmahera Minerals, dan Universitas Syiah Kuala.