Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Ridwan Djamaludin menegaskan, berdasarkan hasil evaluasi pemerintah, hingga Juli 2020 perkembangan smelter PTFI baru mencapai 5,86 persen. Realisasi itu meleset dari target awal yang dicanangkan sebesar 10,5 persen.
Adapun pekerjaan yang sudah dilaksanakan meliputi feasibility study, early works , front end engineering design atau FEED.
“Persiapan awal sudah dilakukan, ground sudah diselesaikan. Kemajuan status saat ini di bawah rencana. (Harusnya) Desember 2023 rencana selesai 100 persen,” beber Ridwan.
Ia menambahkan, pemerintah tetap akan mendesak PTFI agar merampungkan pembangunan smelter sesuai rencana awal. Tapi, pihaknya juga akan mempertimbangkan segala kemungkinan yang terjadi berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pemerintah nantinya.
“Kami akan tetap berpegang aturan yang berlaku dan pemantauan di lapangan,” pungkas Ridwan.