Jakarta – TAMBANG. Presiden Filipina Rodrigo Duterte, menyatakan dukungan terhadap sikap Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Alam Filipina Gina Lopez untuk menutup sejumlah tambang di Filipina Selatan. Pernyataan ini disampaikan setelah Duterte tanpa sengaja melihat kerusakan lingkungan yang timbul akibat aktivitas tambang (12/02).
Sebelumnya Duterte terbang menggunakan helikopter dari Butuan ke kota Surigao untuk melakukan survei wilayah yang mengalami gempa. Gempa tersebut menewaskan 6 orang dan merusak berbagai infrastruktur publik.
Ada 23 lokasi tambang yang ditutup oleh Menteri Lingkungan Regina Lopez, 7 di antaranya berada di Provinsi Surigao del Norte, dan 7 lainnya berada di dekat Pulau Dinagat. Hampir semuanya tambang nikel. Adapun keputusan terhadap 5 tambang lainnya masih ditangguhkan.
“Sudah saya katakan kepada Gubernur [Surigao del Norte] tidak ada yang bisa saya lakukan bila Gina menutup perusahaan tambang,” ujar Duterte.
“Surigao adalah wilayah yang paling banyak ditambang. Mereka tidak akan pernah mampu mengembalikan alam seperti sebelumnya. Jadi saya pastikan akan menutup semua (tambang),” ujarnya.
Menurut Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Alam Filipina Gina Lopez, penutupan tambang mencakup sekitar setengah dari total pasokan nikel di dalam negeri. Selain penghentian operasi, sejumlah perusahaan dikenakan larangan ekspor.
Sejak 2014 Filipina menjadi pemasok bijih nikel terbesar di dunia. Hal ini terjadi karena Indonesia menetapkan kebijakan larangan ekspor mineral mentah.
Filipina pemasok sekitar 25% produksi nikel global, yang sebagian besar dikirim ke China. Upaya penutupan tambang yang dilakukan Presiden Duterte dan Lopez bertujuan menegakkan standarisasi keselamatan lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan harga nikel.
Sumber : bloomberg