Jakarta-TAMBANG. Perusahaan asal Selandia Baru, ETEL melakukan kerjasama dengan PT Lucky Light Globalindo. Kerjasama ini diharapkan mampu meraih pendapatan tambahan lebih dari USD 1 juta dari bidang kelistrikan di Indonesia.
Guna mendorong mendorong investasi dan kerjasama industri kelistrikan dari Indonesia ke kawasan Australasia, ETEL, perusahaan manufaktur dan distribusi transformator atau trafo listrik membenamkan investasinya ke PT Lucky Light Globalindo, perusahaan yang berbasis di Jakarta.
Kedua pemain bisnis ini bersama-sama akan memperluas teknik manufaktur yang canggih, untuk produk kelistrikan terintegrasi berkualitas tinggi dan trafo ‘smart grid’. Adapun nantinya, kedua perusahaan ini akan bekerjasama untuk memasok trafo kepada PLN Persero dengan pengiriman set trafo yang pertama pada akhir bulan ini.
Peter Leece, CEO ETEL optimis kemitraan ini dapat mengoptimalkan peforma perusahaan untuk tumbuh lebih cepat. Tidak hanya di Indonesia, dia juga yakin kerjasama ini juga akan meningkatkan pertumbuhan perusahaan di kawasan lain di Asia Tenggara.
“Dengan kemampuan mesin dan keahlian suplai kelistrikan yang telah kami miliki dan pengalaman PT Lucky Light yang sudah memiliki pengalaman 26 tahun di bidang kelistrikan membuat kami optimis. Tentu saja ini kombinasi yang baik dalam menjalin kemitraan,” ujarnya.
Hasim Tan, Managing Director PT Lucky Light sendiri mengaku senang dengan kemitraan yang dilakukan perusahaannya dengan perusahaan asal Selandia Baru ini. Menurut dia, hal ini juga akan meningkatkan peluang perusahaan untuk mendapatkan kontrak baru secara lokal dan luar negeri.
“Kami bangga dapat bekerjasama untuk menyediakan produk kelistrikan berkualitas tinggi untuk PLN dan masyarakat Indonesia,” ucap Tan.
Melalui investasi tersebut, baik PT Lucky Light maupun ETEL berencana untuk melipatgandakan jumlah karyawannya di Jakarta pada akhir tahun ini dan akan bertambah empat kali lipat pada akhir tahun 2017.
“Indonesia dan negara-negara lain di kawasan ASEAN secara aktif bekerja untuk meningkatkan kualitas suplai kelistrikan bagi masyarakat mereka dan kami senang dapat mengambil bagian untuk mewujudkan kenyataan tersebut,” lanjutnya.
Adapun kemitraan ini akan berlangsung selama tiga tahun ke depan, di mana kesepakatan ini akan meraih pendapatan tambahan lebih dari USD 1 juta. Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia, Tim Anderson mengatakan bahwa kerjasama di sektor kelistrikan ini merupakan hal yang baik bagi hubungan Selandia Baru dan Indonesia