Jakarta, TAMBANG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembagian konverter kit bagi nelayan hingga 25 ribu unit. Jumlah ini bertambah dari tahun 2017, yaitu 17.801. Wilayah yang disasar berjumlah 58 kota atau kabupaten di 18 provinsi.
Dengan menggunakan konverter kit, bahan bakar semakin terjangkau bagi nelayan. Rata-rata bisa menghemat hingga Rp40 ribu setiap harinya.
“Dengan harga yang terjangkau maka keadilan akan terwujud,” kata Menteri ESDM, Ignasius Jonan, dalam keterangan resminya, Kamis (22/2).
Berdasarkan penelitian dan pengalaman di lapangan, penggunaan 7 liter bensin dapat diganti dengan 1 tabung LPG 3 Kg. Harga yang dibayarkan untuk 1 tabung LPG 3 Kg adalah Rp33.000 (harga 3 Kg LPG non-subsidi) sedangkan harga BBM mencapai Rp52.500 (harga 7 liter Bensin non-subsidi/Pertalite). Dari perhitungan sederhana tersebut, nelayan yang menggunakan konverter kit dapat menghemat sebesar Rp19.500 per tabung gas.
Sebagai informasi, 18 provinsi yang disasar di antaranya: Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Program konverter kit menjadi penting karena dianggap sebagai upaya konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Selain terbukti lebih hemat, konverter kit juga dikenal sangat ramah lingkungan. Selain itu, penggunaan konverter kit dapat menekan meningkatnya emisi gas karbon monoksida serta mengurangi kerusakan terumbu karang akibat tumpahan minyak dari perahu nelayan.