Beranda ENERGI Migas ESDM Pastikan Penuhi Alokasi Gas untuk Industri Pupuk

ESDM Pastikan Penuhi Alokasi Gas untuk Industri Pupuk

gas industri pupuk

Jakarta, TAMBANG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan akan memenuhi kebutuhan alokasi gas untuk industri pupuk. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi, Mirza Mahendra.

“Industri pupuk menjadi salah satu dari enam industri prioritas, yang pastinya akan mendapatkan pasokan gas bumi,” ucap Mirza dalam keterangan resmi, Rabu (17/7).

Menurut Mirza, pemenuhan alokasi kebutuhan gas untuk industri pupuk sangat penting mengingat multiplier effect yang diciptakan dari operasional industri ini mampu menggerakkan roda ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan di Indonesia.

Mirza menjelaskan, lebih dari setengah cadangan gas yang dimiliki Indonesia dimanfaatkan untuk industri lokal.

“Apalagi (Pupuk Indonesia) yang dapat penugasan untuk menyalurkan stok pupuk bagi masyarakat,” imbuh Mirza.

Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Pasal 5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 6 Tahun 2010, Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi untuk kebutuhan dalam Negeri dilaksanakan dengan urutan prioritas. Industri Pupuk salah satu yang menjadi prioritas.

Sebagai informasi, pada kuartal pertama 2024lifting minyak hanya mencapai 567,65 barel per hari (BOPD) dan gas bumi mencapai 885,46 ribu BOEPD.

“Realisasi lifting minyak bumi sampai dengan Maret 2024, sebesar 567,65 barel per hari atau mencapai 89,4 persen dari target APBN. Lifting gas bumi mencapai 885,46 BOEPD atau setara dengan 85,7 persen dari target APBN,” ujar Plt Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana dalam RDP bersama Komisi VII, akhir Mei.

Realisasi tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 dimana target lifting minyak sebesar 635 ribu BOPD. Sementara target lifting gas mencapai 1,33 juta BOEPD.

Dadan menjelaskan, untuk menggenjot produksi migas ini pihaknya tengah menjalankan beberapa strategi seperti meningkatkan nilai aset yang ada dengan pengeboran pengembangan dan mengaktifkan kembali sumur-sumur yang nganggur.

“Pertama improving existing asset value melalui peningkatan kegiatan pengeboran pengembangan, workover dan well services serta mereaktivasi sumur-sumur idle,” jelasnya.