Jakarta – TAMBANG. PT Elnusa Tbk (“ELNUSA”) membeli sebuah kapal seismik yang siap dipergunakan dalam survei marine seismic untuk mendukung kegiatan eksplorasi migas Nasional. Kapal tersebut memiliki kapasitas untuk membawa 12 streamer dengan panjang setiap streamer mencapai 10 km.
Hal ini juga sejalan dengan program Pemerintah Indonesia untuk memberdayakan sumber daya mineral di lautan Indonesia. “Hanya sedikit perusahaan nasional yang memiliki kompetensi di bidang marine seismic dan segelintir kapal seismik berbendera Indonesia yang berkarya di laut Indonesia,” ujar Direktur Utama ELNUSA, Syamsurizal dalam rilis perseroan senin (4/4).
ELNUSA melihat peluang yang luar biasa untuk mengembangkan marine seismic Indonesia, mengingat masih banyak cadangan migas nasional di laut dalam yang dapat digarap secara optimal. Kapal seismik ELNUSA ini memiliki beberapa kelebihan dan kemampuan yang belum pernah dimiliki oleh kapal seismik berbendera Indonesia lainnya.
Syasurizal menjelaskan, sangat ideal untuk melakukan pekerjaan survei seismik di area lautan luas dan dalam serta mampu menghasilkan gambar 3D seismic bawah permukaan. Selain itu kualitas dan keakuratannya sangat tinggi sehingga kemampuan teknis ini diyakini akan membuka sebuah peluang baru yang luar biasa untuk menemukan dan mendapatkan cadangan cadangan baru di laut Indonesia.
Kapal seismik ELNUSA merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan gairah iklim industri migas tanah air, terlebih dengan pemenuhan regulasi kandungan lokal dan azas cabotage, dipercaya dapat mendukung pengembangan bisnis dan kesempatan perusahaan nasional untuk lebih berkontribusi di pasar domestik. Selain untuk seismik, kapal tersebut memenuhi spesifikasi maritim sehingga dapat dipergunakan juga untuk survei geologi dan geofisika, survei lingkungan dan perikanan, dan kegiatan penunjang kelautan lain sehingga pada akhirnya dapat turut mendukung prioritas pembangunan ekonomi kelautan untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Sepanjang tahun 2015 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp3,7 triliun atau turun 10,6% dibanding tahun sebelumnya. Upaya efisiensi dan efektivitas yang diikuti oleh perubahan metode kerja dan inovasi Perseroan dapat terlihat dari penurunan persentase beban pokok penjualan terhadap pendapatan dari 81,99% pada tahun sebelumnya menjadi 80,96% pada tahun 2015.
Marjin laba kotor tumbuh dari 18,00% menjadi 19,04%, sedangkan marjin laba usaha dan marjin EBITDA Perseroan juga masing-masing tumbuh menjadi 12,45% dan 19,56%. Masih baiknya profitabilitas Elnusa ini juga turut dikontribusikan oleh anak perusahaan Perseroan terutama PT Elnusa Petrofin yang bergerak di bidang jasa distribusi dan logistik energi yang masih memiliki profitabilitas baik pada kondisi saat ini.
Laba bersih Perseroan memang turun 11,84% dari Rp426 miliar menjadi Rp375 miliar pada tahun 2015. Namun jika laba bersih tersebut tidak memperhitungkan laba atas penjualan tanah tahun 2014 yang sebesar Rp87 miliar, maka laba bersih tahun 2015 ini masih tumbuh sebesar 10,92% dengan marjin laba bersih tumbuh dari 8,01% menjadi 9,94%.
Struktur neraca ELNUSA juga masih cukup kuat dengan posisi kas yang mencapai Rp935 miliar dan kas atas hasil operasi sebesar Rp424 miliar. Posisi hutang berbunga akhir tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp740 miliar, maka dapat dikatakan posisi ELNUSA masih berada pada kondisi net cash di mana hal ini merupakan sesuatu yang tidak banyak dimiliki oleh perusahaan dalam industri migas nasional saat ini.