New South Wales, TAMBANG. PERMINTAAN Cina akan batu bara dari negara bagian New South Wales, Australia, bertambah 22% selama tahun fiskal 2013-2014 lalu. Menurut data yang dikeluarkan Biro Batu Bara New South Wales, ekspor batu bara naik 8%, dari 155 juta ton menjadi 167 juta ton, tahun lalu.
Angka itu menunjukkan bahwa Asia masih lapar akan batu bara Australia. Permintaan dari Korea Selatan naik 8,7%, dan permintaan dari Jepang naik 1,7%. Sedang dari Cina, naik 22%.
Kepala Eksekutif Dewan Mineral New South Wales, Stephen Galilee mengatakan, hasil itu menunjukkan bahwa batu bara masih menjadi kunci ekspor New South Wales, meski muncul pula pendapat yang mengatakan bahwa permintaan terhadap batu bara menyusut.
‘’Batu bara adalah ekspor utama New South Wales. Ini berita bagus bagi kami, bahwa permintaan terhadap batu bara NSW naik dari semua kawasan,’’ kata Stephen, sebagaimana dikutip Coal Guru.
Permintaan Cina terhadap batu bara NSW terus tumbuh selama enam tahun terakhir. Pada 2007-2008, hanya 1,1% dari ekspor batu bara NSW yang ditujukan untuk pasar Cina. Angka ini, kini menjadi 23%, sementara Korea 16%, Taiwan 10%, dan negara Asia lainnya mencapai 6%.
Lembaga antar-pemerintah di bidang energi, International Energy Agency (IEA) dalam laporannya menyebutkan, hingga 2019 Cina akan terus menambah permintaan batu baranya.
Kata Stephen Galilee, ia berharap produksi batu bara di NSW terus bertumbuh, seperti tahun-tahun lalu. Namun ia menyadari, ekspor NSW juga akan terpengaruh pada kebijakan baru pemerintah Cina di bidang batu bara. ‘’Kami belum tahun apa persisnya dampak yang akan terjadi,’’ katanya.
Foto: Kereta pengangkut batu bara di NSW.
Sumber foto : www.vigsig.net