Beranda Event Biaya Ekplorasi ANTAM November Capai Rp1,5  miliar

Biaya Ekplorasi ANTAM November Capai Rp1,5  miliar

Eksplorasi sangat penting karena menentukan kelangsungan aktivitas pertambangan. Meski kondisi sedang sulit, Antam tetap mengalokasikan dana untuk kegiatan eksplorasi. Di bulan November perusahaan menghabiskan Rp.1,5 miliar untuk kegiatan eksplorasi.

 

Jakarta – TAMBANG. PT Antam,Tbk telah menghabiskan dana sebesar Rp.1,5 miliar untuk kegiatan ekplorasi preliminary sepanjang bulan November. Kali ini kegiatan eksplorasi difokuskan untuk menambah cadangan nikel.

 

Ekplorasi sepanjang bulan November  ini dilakukan BUMN tambang ini di daerah Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Di wilayah ini, kegiatan eksplorasi yang dilakukan terdiri dari pemetaan geologi, percontoan, logging core, pengukuran polygon, pemboran single serta preparasi.

 

Pada sembilan bulan pertama tahun 2015, perusahaan mencatatkan peningkatan nilai penjualan dengan kenaikan 56% dibandingkan sembilan bulan pertama tahun 2014  menjadi Rp9,04 triliun. Peningkatan nilai penjualan terutama disebabkan kenaikan signifikan volume penjualan komoditas emas pada sebilan bulan pertama tahun ini  yang naik 129%menjadi 12.648 kg.

 

ANTAM juga mencatatkan laba kotor sebesar Rp422,68 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini. Dengan adanya revaluasi aset yang dilakukan, laba komprehensif ANTAM tercatat sebesar Rp1,44 triliun. Dengan adanya beban lain-lain yang bersifat non-kas, ANTAM membukukan rugi bersih sampai kuartal III sebesar Rp1,04 triliun.

 

“Meski terjadi volatilitas harga komoditas, peningkatan volume penjualan komoditas emas yang signifikan serta upaya efisiensi yang berkelanjutan membuat ANTAM dapat membukukan laba kotor pada 9M15. Selain itu, dengan adanya revaluasi aset tanah yang dilakukan pada kuartal III-IV tahun ini akan meningkatkan aset dan neraca perusahaan,” ujar Direktur Utama ANTAM Tedy Badrujaman dalam rilisnya.

 

Pada kuartal III/2015 ANTAM telah membelanjakan Rp820,43 miliar untuk keperluan investasi yang terdiri dari Rp153,04 miliar untuk investasi rutin, Rp644,97 miliar untuk investasi pengembangan dan Rp22,41 miliar untuk biaya ditangguhkan.

 

Produksi feronikel di sebilan bulan pertama tahun 2015 menunjukkan kenaikan sebesar 10% menjadi 12.838 ton nikel dalam feronikel (TNi) dibandingkan periode yang sama di 2014. Kenaikan ini didukung oleh peningkatan kadar bijih nikel umpan pabrik dari tambang nikel di Pomalaa dan Pulau Pakal.

 

Seiring dengan peningkatan produksi, penjualan feronikel di 9M15 ikut mengalami kenaikan sebesar 4% menjadi 13.388 TNi dibandingkan penjualan di 9M14. Korea Selatan, Eropa dan Tiongkok merupakan tiga destinasi terbesar penjualan feronikel ANTAM selama 9M15.

 

Penjualan emas ANTAM di periode sebulan naik secara signifikan sebesar 129% menjadi 12.648 kg (406.643 oz) dibandingkan sebilan bulan 2014. Selain produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung, ANTAM melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia juga memurnikan emas dari pihak ketiga di seluruh Indonesia.

 

Sementara itu, dalam sepuluh bulan pertama tahun 2015 (10M15), ANTAM terus berupaya untuk melakukan efisiensi dan berhasil menghemat Rp51,01 miliar dengan melakukan efisiensi dalam penggunaan bahan-bahan untuk kegiatan operasional di unit bisnis serta negosiasi kontrak dengan pihak ketiga. Capaian efisiensi ANTAM sudah melebihi target internal sebesar Rp39,26 miliar.