JAKARTA, TAMBANG – PT PLN (Persero) bakal membangun 21 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) baru di Bali. Proyek ini guna menunjang pergelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan tahun 2022.
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury turut mengapresiasi langkah perusahaan listrik plat merah itu. Kata Nugraha, pembangunan SPKLU merupakan bagian upaya PLN untuk mendorong ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. Apalagi Kementerian BUMN juga melihat Provinsi Bali sebagai kawasan ideal untuk didorong kepada penggunaan KBLBB dalam waktu dekat.
“Terkait dengan pelaksanaan KTT G20 menjadi satu kesempatan kepada Indonesia untuk menunjukkan pada dunia bahwa kita memang memiliki komitmen untuk mendorong penurunan emisi,” kata Nugraha saat acara peresmian SPKLU di Rumah Kreatif BUMN Bali, dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (1/22).
SPKLU yang akan dibangun bertipe Fast Charging pada 15 shelter di Bali dan ditargetkan dapat mulai beroperasi pada Maret 2022. Dari total 21 unit SPKLU Fast Charging yang akan dibangun, 12 unit di antaranya merupakan tipe 25 kilo Watt (kW), sementara 9 unit lainnya tipe 50 kW.
“Kami berharap dengan SPKLU ini tidak hanya untuk kelancaran KTT G20 namun juga sebagai pemicu dalam mendorong masyarakat untuk menggunakan KBLBB,” katanya.
Dijelaskan sebelumnya, penggunaan mobil listrik oleh panitia KTT G20 akan mencapai 500 unit. Dia pun berharap institusi lainnya, seperti BUMN, BUMD maupun Pemda, juga dapat ikut beralih menggunakan KBLBB dalam menyambut KTT G20.
“Contohnya begitu banyak kendaraan operasional yang dimiliki oleh BUMN, Pemda, maupun kendaraan karyawan-karyawati yang beroperasi di kawasan Bali,” imbuhnya.
Menurut Pahala, KBLBB memiliki biaya operasional yang jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional. Sehingga dapat menjadi pilihan bagi institusi yang sedang memerlukan efisiensi untuk kegiatan operasionalnya.
“Sebetulnya bagi pengguna motor listrik, saat ini kalau dia berkendara 60-70 km per hari, penghematan perbulannya bisa mencapai Rp 300-400 ribu. Berarti untuk satu tahun penghematannya bisa mencapai Rp 4-5 juta,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan, kebutuhan infrastruktur KBLBB untuk acara KTT G20, PLN akan menambah pengoperasian SPKLU di Bali. Terlebih Pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN, mempertimbangkan provinsi Bali sebagai kawasan percontohan akselerasi ekosistem KBLBB.
“Akselerasi ekosistem KBLBB di Bali akan menjadi model bagi wilayah lainnya untuk membangun infrastruktur SPKLU dalam memberikan kemudahan pengisian energi listrik bagi masyarakat pemilik kendaraan listrik,” tuturnya.
Darmawan menargetkan seluruh SPKLU yang tengah dibangun ini sudah dapat beroperasi pada Maret 2022. Saat ini kata dia, ada 5 SPKLU yang sudah dalam tahap pengerjaan.
“5 SPKLU sudah mulai proses pekerjaan dan insyaallah Januari sudah bisa digunakan masyarakat. Sisanya diperkirakan selesai Maret 2022,” paparnya.